matamaduranews.com-BUMDes Pagerungan Jaya, Desa Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, masuk enam besar lomba se Jawa Timur (Jatim) tahun 2024.
BUMDes ini mengelola jaringan internet di wilayah kepulauan Sumenep.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf mengatakan, lomba BUMDes Desa Pagerungan Besar mampu bersaing dengan 6.500 BUMDes di Jatim.
“BUMDes Pagerungan Besar masuk enam besar berdasarkan hasil penilaian administrasi dan presentasi yang berlangsung selama dua hari, terhitung sejak 29-30 Mei 2024 di Kantor DPMD Provinsi Jawa Timur, bersama peserta lainnya,” kata Anwar.
Sementara, kategori BUMDes yang bisa mengikuti lomba yang diselenggarakan DPMD Jatim ini lengkap secara administrasi, seperti memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), berbadan hukum, klasifikasi maju, layak ditampilkan dan unit usahanya berjalan maksimal.
“BUMDes Desa Pagerungan Besar ini sudah memenuhi kriteria itu semua,” imbuhnya.
Selain itu, proses untuk bisa mengikuti lomba tingkat Jatim ini cukup panjang. Mulai pendaftaran, gambaran usaha, lembaga, laporan pertanggungjawaban keuangan, tata unit kelola usaha, manfaat serta dampak hadirnya BUMDes.
Usaha penyediaan jaringan internet yang dikelola BUMDes Desa Pagerungan Besar diakui memilik dampak yang cukup signifikan. Sebab, Desa Pagerungan Besar yang berada di wilayah kepulauan jauh dari jangkauan sinyal.
Sehingga dampak pengelolaan internet ini sangat dirasakan oleh warga setempat, terutama di tengah arus globalisasi yang didominasi oleh teknologi. Dengan hadirnya BUMDes yang mengelola internet, masyarakat lebih mudah mendapatkan perkembangan informasi.
Selain itu, mudahnya akses internet yang dihadirkan BUMDes Pagerungan Besar ini juga mempermudah komunikasi masyarakat dengan keluarga di perantauan.
Anwar berharap keberhasilan BUMDes Desa Pagerungan Besar yang berhasil mengelola usaha hingga masuk enam besar tingkat Jatim, menjadi contoh bagi desa lain untuk memajukan unit usaha BUMDes yang ada. Sebab, jika BUMDes maju, masyarakat mendapatkan manfaatnya, salah satunya bisa menyerap tenaga kerja dari warga setempat.
“Semua desa punya kesempatan mengelola aset dari hasil pengembangan potensi di masing-masing wilayahnya. Jadi, potensi itu harus benar dijaga serta dikembangkan untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Anwar.
Pihaknya berharap semua pihak berkolaborasi, bersama-sama memajukan BUMDes, sebagaimana konsep pentahelix yang digaungkan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Keterlibatan dari semua pihak, seperti ide, gagasan, serta dukungan menjadi kunci kesuksesan kemajuan sebuah desa, termasuk dalam pengelolaan BUMDes. [*]