matamaduranews.com SUMENEP –Setelah menyerahkan 25 becak listrik kepada para pengayuh becak, Senin (14/7/2025). Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo akan memperhatikan 614 pengayuh becak yang tersebar di wilayah Sumenep untuk mendapat bantuan serupa.
Hal ini disampaikan Bupati Fauzi kepada wartawan usai penyerahan bantuan 25 becak listrik di Pendopo Keraton Sumenep.
Didampingi perwakilan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Tim Akselerasi dan Sinkronisasi (Taskin), serta jajaran pejabat Pemkab Sumenep. Bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo berjalan sukses.
Bupati Fauzi menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merealisasikan bantuan itu. Karena itu, ia berharap program sejenis terus berlanjut hingga semua pengayuh becak di Sumenep yang berjumlah 614 becak bisa merasakan manfaatnya.
Bupati Fauzi menuturkan, kehadiran becak listrik bisa meningkatkan pendapatan. Jika sebelumnya mereka hanya bisa mengangkut dua hingga empat penumpang per hari, kini dengan tenaga listrik, targetnya bisa melayani hingga sepuluh penumpang per hari.
“Mayoritas penerima bantuan hari ini berusia di atas 60 tahun. Mereka semua warga Sumenep. Harapannya, becak listrik bisa memperpanjang napas ekonomi mereka, tanpa harus terlalu lelah,” tambah Fauzi.
Sementara Novia Ayu Endah Budiarsi, Tenaga Ahli Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat dan Yayasan GSN. Total 25 unit dibagikan untuk Sumenep, yang dinilai punya potensi besar dalam pengentasan kemiskinan di Madura.
“Sumenep menjadi lokasi penyaluran pertama di Madura. Di hari yang sama, bantuan juga diberikan ke Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Masing-masing dapat 25 unit,” jelas Novia.
Sementara di seluruh Jawa Timur, kata dia, sudah 100 unit becak listrik yang disalurkan.
Yudhi Samhana dari Yayasan GSN menambahkan bahwa secara nasional, sudah 706 unit becak listrik dibagikan di delapan kabupaten, termasuk empat di Jawa Tengah.
“Kami tahu masih banyak yang belum kebagian, termasuk di Sumenep. Tapi kami akan terus berupaya memenuhi kebutuhan itu,” ungkap Yudhi.
Ia menegaskan, pengawasan pemanfaatan becak listrik akan dilakukan pemerintah daerah agar benar-benar digunakan untuk bekerja dan bukan dialihkan ke hal lain. (adi)