Butuh Rp 800 Juta untuk Operasikan Alat PCR di Bangkalan

Direktur RSUD Syamrabu, Bangkalan, dr Nunuk Kristiani (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-RSUD Syamrabu Bangkalan, butuhkan Rp 800 juta untuk mengoperasikan peralatan PCR  (polymerase chain reaction) dalam menentuk sampel pasien terinfeksi wabah corona.

Mesin PCR yang dimiliki RSUD Syamrabu itu merupakan bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat penanganan covid-19 di daerah Jatim, khususnya rumah sakit rujukan.

Namun, mesin itu belum bisa dioperasikan karena masih butuh tambahan mesin. Jika dibelikan butuh anggaran Rp 800 juta.

Direktur RSUD Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani mengatakan, anggaran Rp 800 juta itu untuk melengkapi alat swab PCR itu agar bisa dioperasikan.

“Mesin bantuan itu butuh tambahan alat Pipet PCR. Bioseptika Kabinet. Serta Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dilatih ke Surabaya dalam mengoperasionalkan alat PCR itu,” terang Direktur RSUD Syamrabu, Bangkalan, dr Nunuk Kristiani.

“Karena alat baru dan butuh SDM baru, maka harus pelatihan dulu agar bisa mengoperasikan dengan baik dan cepat,” tambah dr. Nunuk.

Ditanya target PCR akan difungsikan kapan, dr Nunuk katakan, paling lambat satu bulan atau kami upayakan dua minggu sudah bisa. Serta ada pembagian shift dalam menggunakan PCR itu.

“Butuh 4 tenaga kesehatan untuk mengoperasionalkan PCR. Nanti ada shift pagi dan shif sore. Dua orang Shif pagi dan dua orang shift sore,” jelasnya

Menurutnya dengan percepatan pendeteksian melakui metode PCR itu maka diharapkan dengan cepat bisa mendeteksi pasien corona.

“Semoga berjalan dengan baik, maka kita dengan cepat bisa mengetahui pasien yang positif atau negatif corona,” jelasnya.

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version