matamaduranews.com-Cawapres
Mahfud MD mengingatkan kepada ASN dan TNI Polri agar bersikap netral dalam Pemilu 2024 untuk menjaga keberlangsungan pesta demokrasi berjalan sesuai konstitusi.
Menurut Mahfud, Pemilu merupakan ajang mengganti pemerintah dengan konstitusional dan baik. Karenanya prosesnya juga harus baik.
Karena itu, Mahfud mengingatkan kepada ASN dan aparat TNI Polri, harus bersikap netral.
Mahfud juga meminta kepada warga Sumenep agar menyalurkan aspirasi politiknya untuk memilih siapa yang disukai berdasar keyakinannya. Sehingga pesta demokrasi berjalan lancar, jujur, bebas dan adil. Pilih pemimpin yang anti KKN.
“Saya tak ingin mengajak anda milih calon tertentu. Konsultasilah dengan para kiai, akademisi, baca informasi. Jangan apatis dan bilang calonnya jelek semua. Pilih yang paling baik. Jadilah calon yang baik. Jadilah pemilih yang bertanggung jawab,” ucap Mahfud saat mengisi Istiqhosah Kebangsaan di GOR A Yani Kabupaten Sumenep, Sabtu malam, 18 November 2023.
Acara Istiqhosah Kebangsaan di Sumenep disiarkan langsung oleh kompas tv dan jtv serta sejumlah kanal youtube.
Kehadiran Mahfud di Sumenep bagian dari rangkaian kunjungan di Pulau Madura setelah ditetapkan sebagai Cawapres 2024.
Sejak Sabtu pagi, Mahfud menemui para kiai di Bangkalan. Setelah itu berziarah ke makam ayahnya di Pamekasan. Kemudian mengunjungi kediaman Kiai Hazmi Basyir, salah satu pengasuh Ponpes Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep.
Sebelum menyampaikan orasi kebangsaan, Mahfud mengajak warga Sumenep untuk melantunkan shalawat tibbil qulub dan shalawat jibril.
Untuk menegaskan sebagai Putra Madura. Mahfud juga menyanyikan sejumlah lagu Madura sepeti Tanduk Majheng Ngapoteh dan Pajjar Laggu.
“Terbukti saya orang Madura, bicara Madura lancar, bisa lagu Madura, dan orang Madura suka shalawatan,” kata Mahfud disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Mahfud sempat mampir ke Pendopo Kabupaten Sumenep sebelum menghadiri Istiqhosah Kebangsaan di GOR A. Yani Sumenep.
Terlihat ribuan warga Sumenep tumplek di lapangan dan tribun GOR A. Yani Sumenep.
Sejumlah ulama dan habaib juga hadir. Nampak pula Ketua Banggar DPR yang juga politisi PDI Perjuangan Said Abdullah, Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang duduk di samping Mahfud.
Dalam orasi kebangsaannya, Mahfud sempat menyinggung kondisi geopolitik global yang jika tak diantisipasi bakal menjadi ancaman perekonomian bangsa.
“Belum lagi ancaman bencana alam. Bangsa Indonesia, orang Madura, punya tanggung jawab untuk menjemput sejarah menyelamatkan Indonesia,” kata Mahfud.
Indonesia, kata Mahfud, diancam oleh perpecahan dan kemunduran. Terutama oleh banyaknya praktik korupsi. Melihat ke arah manapun, udara, laut, hutan, rumah sakit, kesehatan, pendidikan, ada korupsi.
Sementara penegakan hukum masih lemah. Harus ada langkah yang sistematis mencegah dan memberantas korupsi.
Diingatkan, hancurnya bangsa dan negara yang kuat di masa lalu, karena hukum tidak ditegakkan. Kalau ada orang kuat salah, hukum tidak bisa ditegakkan. Kalau ada orang kecil yang salah, ditangkap, diadili di tengah jalan.
“Kalau saudara ingin menyelamatkan bangsa, hukum harus ditegakkan dengan benar. 50 persen persoalan bangsa selesai. Tegakkan konstitusi, tegakkan hukum,” pungkas Mahfud. (ham)