matamaduranews.com-SUMENEP-Tanpa disangka. Maksud ingin pergi ke Sumenep agar bisa melahirkan di Rumah Sakit Sumenep. Masih dalam perjalanan di atas perahu, si bayi kembar bisa lahir normal.
Itu yang dialami Halima, warga Dusun Sekarpoteh, Desa Nonggunong, Kecamatan Nonggunong, Pulau Sapudi, pada Selasa pagi (3/11/2020).
Ibu Halima melahirkan dua putri kembar di atas perahu ditemani Bidan Desa bermana Rindi.
Irvan-suami Halima bercerita, maksud membawa sang istri ke Rumah Sakit di Sumenep ingin melakukan operasi caesar kepada sang istri. Sebab perut istri kian besar dan mengkhawatirkan jika melahirkan di Puskesmas di Nonggunong.
Irvan was-was takut terjadi sesutu kepada istrinya bila melahirkan di Puskesmas Nonggunong karena fasilitas di puskesmas kurang memadai.
Pada Selasa pagi sang Irvan dan Halima ikut perahu rakyat rute Sapudi-Dungkek. Mereka didampingi Bidan Rini utusan dari Puskesmas Nonggunong.
Perahu berangkat lebih awal dari jam yang biasanya. Jam 7 kurang perahu sudah lepas jangkar dari Pelabuhan Sokarame menuju Dungkek.
Perjalanan laut dari Sapudi ke Dungkek memakan waktu 2 jam. Saat perahu tinggal 30 menit akan sandar di Pelabuhan Dungkek, secara mengejutkan Halima berhasil melahirkan bayi kembar secara normal.
Di tengah perjalanan laut itu. Halima didampingi Bidan Rindi berhasil lahir normal.
Tentu saja Irvan sumringah. Bayi yang direncanakan dioperasi bisa lahir normal tanpa hambatan.
Irvan menyangka sang istri bakal lahir setelah habis subuh perut istri terasa mule. Irvan secara sigap menyiapkan kebutuhan agar bisa diperasi caesar di Rumah Sakit Sumenep.
“Alhamdulillah selamat Istri sehat dan bayi kembar juga sehat,†cerita Irvan via telpon setelah perahu yang membawanya sandar di Pelabuhan Dungkek.
Bidan Rindi yang bertugas di Puskesmas Nonggunong tak banyak bercerita setelah berhasil melakukan persalinan dengan baik walau dalam keadaan darurat dan fasilitas seadanya di atas perahu rakyat.
Tiba di Pelabuhan Dungkek, rombongan Halima kembali pulang ke Pulau Sapudi dengan bayi kembar yang baru dilahirkan.
Kata Bidan Rindi, semula dirinya menyarankan dua bayi kembarnya dirawat ke NICU RSUD Sumenep karena berat bayi di bawah nornal. Hanya saja keluarga si bayi keberatan dirujuk ke Rumah Sakit Sumenep.
â€Kami sudah menyampaikan perawatan atas kondisi bayi. Tapi keluarga si bayi menghendaki langsung pulang ke Sapudi,” ucap Bidan Rindi via telpon.
Bahri, Mata Madura