Cerita Wartawan Kunjungan Bupati yang Keleleran di Masalembu

Suasana di Pelabuhan Kalianget sebelum rombongan Safari Kepulauan berangkat ke Masalembu. (matamadura)

matamaduranews.comMASALEMBU-Para awak media yang ikut kunjungan kerja Bupati Sumenep ke Pulau Masalembu bernasib kurang nyaman. Setelah melalui perjalanan laut selama 14 jam.

Usai sarapan pagi setelah dari Pelabuhan Masalembu, Sabtu  (16/11/2019) puluhan wartawan bingung hendak kemana. Tidak ada dari panitia lokal Masalembu yang mengarahkan rumah singgah bagi wartawan. Termasuk angkutan yang bisa dinaiki wartawan ke lokasi acara bupati.

Beruntung bertemu Jumrihansyah, pemuda Pulau Karamian yang ikut menyambut kedatangan rombongan kerja Bupati Sumenep.

Kepada Mata Madura, dia menunjukkan lokasi rumah singgah wartawan. “Rumah Singgah wartawan di Rumah Pak Mino,” ucapnya sambil menunjuk arah rumah singgah yang dimaksud.

Hilman, wartawan Deteksi. Deni Puja, wartawan Jurnal Faktual dan Mata Madura mendatangi rumah Pak Mino.

Tiba di rumah singgah yang dimaksud, rombongan wartawan bertemu Supriyono, teman Pak Mino. “Maaf mas. Lokasi rumah singgah untuk wartawan bukan di sini. H-1 Pak Camat  membatalkan. Memang rumah ini pernah disurvei untuk ditempati rombongan wartawan. Pak Mino sudah bersih-bersih tempat,” ucap Supri kepada Mata Madura.

“Tapi kalau wartawan berkenan, monggo. Pak Mino tak keberatan,” sambung Supri.

Karena ada ijin, sejumlah wartawan dihubungi untuk menempati rumah Pak Mino. Para wartawan terlihat sumringah. Mereka mandi dan ganti baju di rumah Pak Mino. Lalu persiapan menuju tempat acara bupati di Pendopo Kecamatan.

Persoalan berikutnya adalah tidak ada angkutan menuju tempat acara yang berjarak kurang lebih 3 Km. Di tengah terik matahari, para wartawan tak tahan bila jalan kaki.

Beruntung ada Firdaus, teman Supriyo menghubungi mobil. Karena sudah terpakai semua rombongan, tersisa mobil pikup. Dengan terpaksa para wartawan menaiki mobil pikup ke tempat acara.

Selesai acara di Pendopo Kecamatan, wartawan kembali bingung hendak naik angkutan apa. Pikup yang mengantar diminta untuk membawa kembali para wartawan.

Sejak usai acara di Pendopo Kecamatan, para wartawan terpisah. Secara mengejutkan, pada malam hari, Sutrisno wartawan jnn mengeluh soal pelayanan kepada wartawan.

Kepada Mata Madura, Tris bercerita nasib wartawan sejak siang hari. Seperti tak terurus. Sambil menunjukkan foto di HP-nya yang berisi satir ke Bupati Sumenep.

Siang hari, Mata Madura sempat protes ke Camat Masalembu, Heru Cahyono soal rumah singgah wartawan.

“Mana rumah singgah wartawan,” tanya  Mata Madura. Camat Heru langsung menyebut ada di sekitar Polsek.

“Kenapa wartawan tak diurus?,” Mata Madura kembali bertanya. “Maaf mas. Staf kami terbatas,” ucap Camat Heru seperti tak punya beban atas nasib para wartawan yang ikut kunjungan bupati.

Hambali Rasidi

Exit mobile version