
foto/google
MataMaduraNews.com-PAMEKASAN-RIBUAN umat Islam asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu (30/11), berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi bela Islam jilid III Â yang populer 212, Jumat (2/12).
Massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Umat Islam Pamekasan (GIUP) ini, berangkat ke Jakarta mengendarai 30 bus. Jumlah itu terbagi 15 bus besar dan 15 bus kecil.
Jumlah aramada bus dari pantura Pamekasan sebanyak 7 unit bus besar dan 12 bus kecil. Sedangkan dari Monumen Arek Lancor sebanyak 8 unit bus besar dan 3 bus kecil.
Pemberangkatan rombongan itu terbagi dua titik. Satu titik di wilayah Pantura. Sisanya berangkatan dari Monumen Arek Lancor setelah shalat dhuhur di Masjid Assuhada.
Ketua Forum Kiai Muda Pamekasan, Umar Hamdan Alikarrar,mengatakan, perjalanan ribuan umat Islam Pamekasan itu menumpang bus dan minibus yang dicater dengan uang sendiri.
“Selain uang pribadi, kami mendapatkan bantuan berupa uang tunai dari warga dalam aksi penggalangan dana di seluruh jalan protokol kota Pamekasan. Uang yang terkumpul lebih dari seratus juta dan kami belanjakan untuk ongkos transportasi Pamekasan-Jakarta PP plus akomodasi umat selama dalam perjalanan,” jelas Umar Hamdan, yang menjadi salah satu kordinator GUIP.
Sebelum menuju Jakarta, massa mengikuti Apel Nusantara di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan, yang digelar oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Pemkab Pamekasan.
Selanjutnya mereka berkumpul di Masjid Agung As-Syuhada Pamekasan mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh Pengurus GIUP. Dalam pengarahan itu, para pengurus meminta agar mereka tertib dan tidak berbuat anarkis.
“Jangan sesekali memisahkan diri dari rombongan, karena jumlah umat Islam yang akan berkumpul di sana nanti diperkirakan mencapai jutaan orang se-Indonesia,” kata pengurus GUIP lainnya Chairul Umam.
Saat hendak berangkat, sempat terjadi ketegangan. Sebab bus dari Perum Damri yang dipesan sebelumnya tidak mau berangkat. Massa nyaris ngeluruk Kantor Perum Damri. Tapi berhasil dikomunikasikan oleh Polres Pamekasan. Sehingga perusahaan bus itu bersedia berangkat ke Jakarta.
MI/Hasib, Mata Pamekasan