Demi Generasi Mendatang, Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Jaga Ketersediaan Air

×

Demi Generasi Mendatang, Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Jaga Ketersediaan Air

Sebarkan artikel ini
Demi Generasi Mendatang, Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Jaga Ketersediaan Air
Bupati Sumenep, Dr. K. H. A. Busyro Karim, M.Si, saat membuka Pembinaan Pengelolaan Sumber Daya Air di Pondok Pesantren Kabupaten Sumenep bertempat di Kantor Bupati setempat, Senin (26/08/2019). (Foto/Yono Mata Madura)

matamaduranews.com-SUMENEP-Selain udara, air merupakan nyawa kehidupan. Namun tak seperti udara, ketersediaan air agak terbatas. Sehingga perlu pengelolaan di jaman ini. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Sumenep mengajak masyarakat, khususnya pondok pesantren, agar menjaga ketersediaan air di lingkungannya.

“Memelihara pengelolaan air bisa dilakukan dengan cara menjaga kelestarian ekosistem secara keseluruhan. Misalnya menanam pohon untuk membantu menyerap air hujan dan melindungi lingkungan sumber air tanah, agar terhindar dari berbagai faktor pencemaran air seperti sampah dan zat kimia berbahaya,” kata Bupati Sumenep, Dr. K. H. A. Busyro Karim, M.Si, saat membuka Pembinaan Pengelolaan Sumber Daya Air di Pondok Pesantren Kabupaten Sumenep bertempat di Kantor Bupati setempat, Senin (26/08/2019).

Bupati melanjutkan, sebagai salah satu sumber kehidupan, menjaga ketersediaan air sangat penting supaya tidak hanya berguna bagi kehidupan masyarakat saat ini saja, melainkan juga bermanfaat untuk generasi di masa mendatang.

Oleh karenanya, pesan Bupati, seluruh elemen masyarakat termasuk pondok pesantren agar menjaga ketersediaan air, agar Kabupaten Sumenep tidak mengalami kekeringan di masa mendatang. Mengingat hingga saat ini dengan jumlah penduduk mencapai 1 juta 100 jiwa jelas memerlukan air cukup tinggi.

“Yang jelas, kebutuhan air tidak sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat saja, seperti mandi, minum dan mencuci, melainkan juga untuk kepentingan lainnya misalnya pertanian dan perternakan,” ujar Bupati dua periode ini.

Suami Nurfitriana juga meminta pondok pesantren ikut mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya pengelolaan air tanah berkelanjutan, perlindungan kuantitas dan kualitas air, serta peningkatan tanggung jawab bersama dalam pengelolaan sumber daya air, khususnya air tanah.

“Jadi perlu kesadaran kolektif agar sumber daya air di Kabupaten Sumenep termasuk di pondok pesantren sesuai dan menjaga ketersediaannya agar tidak menjadi permasalahan, apalagi prediksi 50 tahun mendatang Madura termasuk Sumenep mengalami kekeringan,” tutupnya.

Sementara Kepala Bidang ESDA Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Muhammad Sahlan menjelaskan, melibatkan pondok pesantren dalam pembinaan pengelolaan air, alasannya lembaga itu butuh air berkualitas baik yang harus diimbangi dengan peningkatan pemahaman dan pengetahuan dalam pengelolaannya.

“Kami juga melakukan kegiatan serupa yang sasarannya seluruh elemen masyarakat sekaligus turun langsung ke lepangan supaya sosialisasi menyentuh semua lapisan,” pungkasnya.

Pembinaan pengelolaan air tanah kali ini diikuti sekitar 15 perwakilan dari Pondok Pesantren di Kabupaten Sumenep.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan