Demi Kemajuan Labang, Berikut Gagasan Kades Ba’engas

Kepala Desa Ba’engas selalu berpikir cemerlang. Selain memulai pengembangan di desa sendiri, kini fokus mengembangkan potensi PAD bagi desa-desa di jalur Labang.

desa-baengasMataMaduraNews.comBANGKALAN-Desa Ba’engas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim, merupakan 1 dari 13 desa di kecamatan yang mempunyai jarak 18 Km dari ibu kota kabupaten Bangkalan. Sedangkan jarak tempuh Desa Ba’engas ke kantor Kecamatan Labang berkisar 2 Km. Kecamatan Labang sendiri merupakan salah satu dari 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang termasuk kategori kecamatan miskin.

“Tapi itu status lama. Sekarang seharusnya sudah kaya dengan posisi strategis Kecamatan Labang di jalur menuju Suramadu,” ujar Kepala Desa Ba’engas, Kecamatan Labang, Haji Moh Taufan.

Sebagai pengurus Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Bangkalan, Taufan, panggilan akrabnya, tak hanya berpikir dalam ruang lingkup Desa Ba’engas yang dipimpinnya. Secara luas, ia mampu memetakan pengembangan desa-desa di kabupaten ujung barat Madura itu, khususnya untuk Kecamatan Labang.

Fokus Taufan ini bukan tanpa alasan. Dengan predikat kurang baik atas kecamatan yang menanungi desanya tersebut, ia melihat peluang besar pengembangan Labang pasca dibukanya akses Suramadu.

“Kerena menjadi akses menuju Suramadu, Labang ini berpotensi untuk tumbuh dan menjamurnya bisnis kecil, menengah hingga industri besar di sepanjang jalurnya,” katanya, saat ditemui Mata Madura.

Karena itu, sebelum usaha-usaha itu telah menjamur tanpa feedback yang jelas bagi desa-desa di sepanjang jalur Labang-Suramadu, Taufan berencana melakukan rembuk bersama kepala desa lainnya. Dengan harapan bisa menetapkan regulasi pengelolaan potensi jalur Labang agar memberikan dampak ekonomis bagi desa di kecamatan tersebut.

“Setiap aktivitas industri dan usaha harus memberikan keuntungan bagi desa setempat,” tegasnya, Sabtu pekan lalu.
Begitupun bagi Desa Ba’engas sendiri. Meski memiliki potensi pertanian dan peternakan karena desa yang secara geografis kondisinya termasuk daerah dataran tinggi dengan luas wilayah 365.165 Ha atau 3.57 Km2 itu bertanah subur, Taufan tak menutup kemungkinan untuk pengembangan yang sama seperti direncanakan untuk desa lain di jalur Labang-Suramadu.“Sekarang kami sedang membudidayakan Lele dan Nila,” ujar Taufan.

Menurutnya, selain sebagai pengembangan desa secara mandiri, itu juga bagian dari menyambut upaya pengembangan potensi jalur Labang-Suramadu. Sebab setidaknya, ia memikirkan desanya dapat menjadi jujukan para penikmat Lele dan Nila yang tentu banyak melintas di desanya. Termasuk bisa menjadi pemasok bagi penyedia kuliner dari ikan tersebut di jalur Labang.

Ke depan, pengurus AKD Bangkalan ini akan menyinergikan setiap elemen terkait guna mewujudkan peluang potensi pendapatan asli desa (PAD) yang dipaparkannya menjadi kenyataan. Harapannya, ide cemerlang itu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya dari para pemangku kepentingan di Kabupaten Bangkalan.

Aliman Harish, Mata Bangkalan

Exit mobile version