Berita UtamaPemerintahan

Desa Wisata, Memakmurkan Desa

Bupati Fauzi
Bupati Fauzi saat berbincang dengan Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni

matamaduranews.com-Desa Wisata salah satu cara Pemerintah Kabupaten Sumenep memakmurkan desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf menyebut, cita-cita Sumenep Unggul, Mandiri dan Sejahtera harus diwujudkan.

Katanya, dalam menciptakan kemandirian desa, dan kesejahteraan masyarakat desa melalui Desa Wisata.

Menurut Anwar, Desa Wisata membuka ruang sirkulasi ekonomi warga. Pada gilirannya, pendapatan desa bertambah. Lalu terwujud Desa Mandiri.

Dalam amatan Anwar, banyak desa di Kabupaten Sumenep yang berpotensi mengembangkan objek Wisata Desa.

Katanya, potensi itu tergantung wilayah. Seperti Wisata Kuliner. Wisata Budaya. Wisata Bahari. Wisata Religi. Wisata Kesehatan. Wisata Alama dan Wisata Kota Tua.

“Dari jumlah orang luar datang sebagai pengunjung ke objek objek wisata desa. Itu pertanda potensi wisata desa perlu dikembangkan. Sehingga masyarakat desa ikut kecipratan efek domino ekonomi,” terang Anwar kepada media.

Anwar menjelaskan, pengembangan Desa Wisata di sejumlah titik desa yang ada di Kabupaten Sumenep, sebanyak 330 desa dari 27 Kecamatan yang ada, hal ini bisa membantu pemerintah daerah dalam mengatasi angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep.

“Bahkan nantinya bisa  menambah pendapatan asli daerah (PAD) dalam pengembangan desa wisata di sejumlah desa yang ada di Kab Sumenep,” jelasnya.

Makanya, pemerintah daerah selalu memberikan pengetahuan dan sosialisasi di desa-desa tentang pentingnya membangun wisata desa, mungkin, karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan terkait pengelolaan, dan terbatasnya kapabilitas masyarakat dalam memahami sumber dana desa.

“Selain itu juga adalah keterbatasan modal/dana dalam pengelolaan wisata desa, karena disebabkan minimnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan desa wisata,” urainya.

Anwar juga mengatakan, potensi desa wisata harus dikembangkan dan dikelola, karena ini membuka peluang berusaha, meningkatkan perekonomian masyarakat dan memanfaatkan sumber daya selain meningkatkan pades dan membamgun citra desa itu sendiri.

“Jadi, sekalipun sudah dijelaskan dalam sosialisasi di desa-desa, masih saja di desa itu tidak tahu bagaimana mengembangkan desa wisata itu, padahal hanya melakukan identifikasi dan pengembangan atraksi wisata yang primer dan atraksi wisata pendukung,” jelasnya.

Banyak wisata yang perlu dibangun di desa tujuannya untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakatnya, makanya perlu adanya wisata desa yang berbasis produk dan pasar,” imbuhnya.

Untuk pencapaian kriteria desa wisata itu, kata dia, setidaknya di desa itu harus  memiliki potensi produk/daya tarik wisata yang unik dan khas, serta komunitas masyarakatnya siap menerima komitmen yang kuat dari masyarakat setempat.

Selain itu sambungnya, di desa itu memiliki potensi SDM lokal yang mendukung, serta peluang dan dukungan ketersediaan fasilitas, seperti sarana prasarana dasar, potensi dan kemampuan dalam menciptakan pasar wisatawan.

Sementara,  Kepala Bidang PUE & KD  Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerjasama Desa  Kab. Sumenep, Fadholi ST, MT, mengatakan, bahwa desa wisata itu sudah masuk dalam  RPJMD Kabupaten sumenep dengan visi “Sumenep unggul Mandiri dan sejahtera”
“Kita berharap, dengan adanya Wisata desa, nanti dapat mengetuk desa lain, untuk melakukan hal yang sama,” terangnya.

Jadi desa wisata pedesaan yang memiliki keunikan dan daya tarik yang khas, salah satunya keunikan fisik lingkungan dalam pedesaan maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan.

Sumber: surabayapagi.com

Exit mobile version