Berita Utama

Desak Usut Tuntas Oknum Polisi Anarkis, HMI Minta Polres Pamekasan Tandatangani Nota Kesepakatan

Aksi HMI Cabang Pemekasan menuntut oknum polisi diduga melakukan pemukulan terhadap kader HMI pada demo 12 Januari di depan Gedung DPRD Pamekasan. (Foto/Hasib, Mata Pamekasan)
DIGUYUR HUJAN: Aksi HMI Cabang Pemekasan menuntut oknum polisi diduga melakukan pemukulan terhadap kader HMI pada demo 12 Januari di depan Gedung DPRD Pamekasan. (Foto/Hasib, Mata Pamekasan)
DIGUYUR HUJAN: Aksi HMI Cabang Pemekasan menuntut oknum polisi diduga melakukan pemukulan terhadap kader HMI pada demo 12 Januari lalu, di depan Gedung DPRD Pamekasan. (Foto/Hasib, Mata Pamekasan)

MataMaduraNews.comPAMEKASAN-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan, menggelar aksi menuntut keadilan dari Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan, Selasa (17/01/2017). Empat tuntutan dibawa mereka untuk meminta Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho menindaklanjuti tindakan oknum polisi berinisial FM yang diduga melakukan pemukulan terhadap salah satu kader HMI, 12 Januari lalu.

Informasi yang dihimpun MataMaduraNews.com, tindakan anarkis salah satu oknum polisi tersebut karena aksi bakar ban yang dilakukan massa HMI di gedung DPRD Pamekasan. Sementara Korlap Aksi, Khairul Umam membernarkan, oknum polisi berinisial FM tersebut diduga melakukan pemukulan kepada kader HMI saat mendemo kantor DPRD terkait kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk merevisi PP No 60 Tahun 2016.

Salah satu poster berisi tuntutan HMI Cabang Pamekasan kepada Kapolres AKBP Nowo Hadi Nugroho untuk mengadili oknum polisi anarkis. (Foto/Hasib, Mata Pemekasan)
Salah satu poster berisi tuntutan HMI Cabang Pamekasan kepada Kapolres AKBP Nowo Hadi Nugroho untuk mengadili oknum polisi anarkis. (Foto/Hasib, Mata Pemekasan)

Massa membawa sejumlah tuntutan sembil membawa salah satu poster bertuliskan ‘Adili Oknum Polisi Ini’ dengan tanda lingkar merah menunjuk kepada oknum polisi terkait. Empat tuntutan itu diantaranya adalah stop segala bentuk tindakan represif aparat kepolisian, mendesak oknum polisi terkait untuk meminta maaf secara terbuka, dan meminta agar Kapolres Pamekasan mengadili oknum polisi terkait sesuai proses hukum.

“Terakhir, kami minta agar Polres Pamekasan tak pandang bulu dalam melalukan penegakan hukum,” tegas Khairul Umam.

Meski sempat diguyur hujan, terlihat barisan polisi dan para pendemo, tetap di tempat aksi di Jalan Stadion, depan Polres Pamekasan. Tak ada tindakan anarkis dalam aksi damai hari ini, bahkan justru diwarnai dengan pembacaan puisi tentang keadilan sambil menunggu Kapolres.

Kapolres Pamekasan AKBP Nowo Hadi Nugroho saat menandatangi nota kesepakatan akan mengadili okum polisi diduga melakukan pemukulan kader HMI. (Foto/Hasib, Mata Pamekasan)
Kapolres Pamekasan AKBP Nowo Hadi Nugroho saat menandatangi nota kesepakatan akan mengadili okum polisi diduga melakukan pemukulan kader HMI. (Foto/Hasib, Mata Pamekasan)

Hingga sekitar 1 jam kemudian, Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho akhirnya menemui massa HMI. Ia mengapresiasi penuh tuntutan massa dan mengutarakan akan menindaktegas oknum polisi yang diduga melakukan pemukulan pada kader HMI itu.

“Akan kami tindak tegas sesui proses hukum. Kami akan bertanggungjawab terhadap tindakan salah satu anggota kami,” ujar Kapolres Nowo.

Massa pun menerima janji Kapolres. Namun mereka bubar sekitar pukul 12.30 WIB setelah Kapolres Pamekasan bersedia menandatangani nota kesepakatan terkait tindakan tegas yang akan diambil terhadap okum terkait.

Reporter: Hasib, Mata Pamekasan | Editor: Rafiqi

Exit mobile version