Opini

Di Balik Kemenangan Kamala Harris sebagai Wapres AS

×

Di Balik Kemenangan Kamala Harris sebagai Wapres AS

Sebarkan artikel ini
Di Balik Kemenangan Kamala Harris sebagai Wapres AS
Moh. Khoirul Umam

Oleh : Moh.Khoirul Umam

matamaduranews.com-Kamala Harris sebagai perempuan pertama yang menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat. Ia seorang senator California yang berkulit hitam. Terpilih sebagai Wakil Presiden bersama dengan Jeo Biden dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS).

Kemenangan Biden dan Harris tidak lepas dari dukungan politik orang-orang kulit hitam di AS. Sebagian besar suara Biden-Harris ialah suara kulit hitam. Orang kulit hitam disana ialah keturunan orang-orang Afrika-Amerika.

Di negara-negara bagian yang penduduknya mayoritas orang kulit hitam suara Biden-Harris cukup tinggi. Misalnya Michigan dan Maryland. Di Michigan Biden-Harris menang -+3% dan di Maryland menang -+11% dari lawan politiknya Donald Trump. Dan di Giorgia, Biden-Harris juga menang meskipun tidak signifikan

Di Amerika Serikat rasisme antara kulit hitam dan kulit putih selalu menjadi masalah. Kekerasan kerap kali terjadi kepada orang-orang kulih hitam. Menurut data Amercan Journal Health, kekerasan terhadap orang-orang kulit hitam tiga kali lebih banyak dibanding orang-orang kulit putih. Terakhir kasus kekerasan yang menimpa George Perry Floyd, seorang lelaki kulit hitam yang tewas dibunuh dalam penangkapan setalah diduga mengeluarkan uang kertas palsu. Kasus tersebut tentu menyisakan luka bagi orang-orang kulit hitam di Amerika Serikat.

Belum juga masalah rasisme terhadap orang kulit hitam yang terjadi di negara-negara bagian yang mayoritas orang-orang kulit putih. Harus diakui bahwa di bawah Presiden Donald Trump masalah rasisme semakin marak. Menurut wawancara JPN.com, dengan warga AS Didi mengatakan bahwa olok-mengolok dan bulliying semakin menjadi-jadi di masyarakat AS. Bahkan ada warga restoran yang tidak melayani orang-orang kulit hitam. Dan banya ucapan-ucapan orang kulit putih yang menyudutkan warga kulit hitam.

Pertanyaannya ialah apakah kehadiran Kamala Harris sebagai wakil presiden perempuan berkulit hitam dapat menyelesaikan masalah rasisme di AS? Dan apaka Kamala Harris bisa membawa isu-isus perempuan ?.

Kamala Harris, menjawab pertanyaan tersebut lewat pidato di hadapan para pendukungnya. Di dalam pidato pertama kemenangan tersebut, bahwa Joe Biden dan Kamala Harris, komitmen akan menjamin Iquality, liberty, and justice di semua bidang untuk semua warga AS.

Melalu akun Twiter, Joe Biden juga menyampaikan terimakasih kepada komunitas Afrika-Amerika yang telah membelanya. Dia mengaku akan selalu memberi dukungan kepada warga Afrika-Amerika. “Especially for those moments, the African American Commonity stood up again for me, they always have my back, and I’Il have yours” dalam Cuitan Joe Biden.

Dalam pidato yang sama, Kamala Harris, juga memberi pesan kepada anak gadis di seluruh Amereka bahwa mereka memiliki ruang yang sama untuk mendapatkan cita-cita sebagai seorang perempun.

Ternyata benar, Kamala Harris, membawa angin segar bagi perempuan. Bahkan saat ini, melalui akun Twitternya, mengaku bahwa dirinya tengah menolak argumentasi dalam kasus pembatalan undang-undang perawatan terjangkau yang dibatalkan oleh Jaksa Agung AS.

Kamala Harris beranggapan bahwa pembatalan undang-undang tersebut berarti membawa Amerika mundur. Karena akan membuat harga perawatan penggunaan Anticardiolipin (ACA) bagi ibu hamil menjadi mahal. Hal itu dianggapnya sangat tidak menghormat hak-hak perempuan.

Terakhir, pada bagian penting pidato, Kamala Harris memyampaikan bahwa dirinya adalah wakil presiden untuk semua warga Amerika.

Surabaya, 12 November 2020

*Aumni FISIP UINSA, kini menjabat Direktur Riset Lembaga Penelitian Politik Cakra Nusantara.

KPU Bangkalan