Dituding Motong Dana Jaspel, Kapus Galis Bantah dengan Intonasi Tinggi

H Subaidi, Politisi Hanura DPRD Bangkalan

matamaduranews.comBANGKALAN-Anggota Komisi D DPRD Bangkalan, H Subaidi mendesak Kepala Puskesmas (PKM) Galis, Agus Ansori mundur dari jabatannya.

Politisi Hanura ini, menuding Kapus Agus diduga kerap memotong Jasa Pelayanan (Jaspel) dari hak para karyawan Puskesmas Galis.

Pernyataan H Subaidi ini, disampaikan saat dengar pendapat Komisi D DPRD Bangkalan dengan Puskesmas Galis dan Puskesmas Klampis perihal alat kesehatan penanganan Covid-19.

Di tengah pembicaraan penanganan Covid-19, H Subaidi langsung menanyakan pemotongan Jaspel dari pegawai THL ataupun PNS PKM Galis.

Kata H Subaidi, dana Jaspel yang dipotong itu membuat resah sebagian karyawan Puskesmas Galis.

“Dana Jaspel yang berasal dari BPJS itu tidak diterima secara utuh. Pihak Puskesmas memotong dana Jaspel sekitar 30 persen,” ucapnya saat dengar pendapat, Rabu (29/4/2020).

“Karyawan di Puskesmas itu banyak mengeluh, jatahnya dipotong. Alasan untuk membayar Sukwan,” tambahnya.

H Subaidi menyebut, banyak tenaga Sukwan atau THL di Puskesmas Galis telat menerima honor hingga tiga bulan tak terbayar. Besaran honor hanya ratusan ribu rupiah.

“Puskesmas Galis tak transparan. Tinggal dihitung berapa honor untuk dokter dan perawatnya jika dipotong 30 persen. Lantas untuk apa dana tersebut?,” tanya H Subaidi

Karena itu, politisi asal Galis ini minta transparansi dana Jaspel. Tak perlu disembunyikan jika tidak mau berurusan dengan penegak hukum.

“Akui saja, jika memang dipotong untuk apa dana Jaspel itu. Kita harus terbuka dan kami berhak mengawasi dan melayangkan aspirasi tenaga kesehatan yang berkeluh kesah,” katanya.

Mendengar tudingan dari wakil rakyat itu, Kapus Galis, Agus Ansori langsung membantahnya. Dia menyebut, dana Jaspel itu tidak dipotong. Tapi dibagi-bagi.

“Di PKM Galis tidak ada pemotongan Jaspel, hanya dibagi-bagi. Karena di sana (PKM Galis, red.) banyak yang Sukwan. Jadi kami berikan kepada yang Sukwan,” jawab Kapus Agus dengan intonasi tinggi di hadapan anggota Komisi D DPRD Bangkalan.

Mendengar jawaban Kapus Galis yang langsung membantah. Suasana rapat berjalan memanas.

Antara H Subaidi dan Kapus Agus saling tuding. Bahkan, Kapus Agus membantah tudingan politisi Hanura dengan posisi duduk yang tak biasa.

Beruntung, situasi bisa diredam. Dan acara dengar pendapat perihal alat kesehatan penanganan Covid-19 berjalan normal.

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version