matamaduranews.com–BANGKALAN-Dua tersangka kambing etawa di Bangkalan menjadi tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan sejak tiga hari yang lalu. Tersangka dititipkan ke Rutan Kelas II B Bangkalan. Lantas bagaimana kondisinya saat ini?
Rupanya, dua orang pejabat kasus kambing etawa di rutan Bangkalan tidak diistimewakan. Sebagai penghuni anyar, mereka harus menjalani tata tertib seperti penghuni lainnya.
“Sama perlakuannya (dengan tahanan lain). Pertama masuk ke masa pengenalan lingkungan (Mapenaling). Paling cepat 1 minggu dikatakan lulus Mapenaling, tidak ada yang mengganggu dan diganggu,†ucap Kepala Keamanan Lapas, Aziz Syafiudin, Senin (05/08/2019).
Kapasitas ruangan Mapenaling, kata Aziz, berisi 40 orang dan ruangannya lebar. Warga binaan lapas di Mapenaling tidur di bawah tanpa kasur dengan berbagai macam napi.
“Baik koruptor kriminal dan narkoba semua dikumpulkan,†terang Aziz.
Menurut dia, jumlah penghuni rutan dari hari ke hari terus bertambah. Blok karantina sebagai sarana bagi penghuni baru untuk menjalani Mapenaling itu pun kini sudah penuh.
“Biasanya bisa tidur di tempat empuk dan longgar, sekarang harus berhimpit-himpitan dengan teman. Itu yang harus dimengerti dan menyesuaikan,†ujar Aziz.
an bahawa aturan yang sama diberlakukan untuk semua penghuni penjara tanpa memandang status atau jabatan yang mereka sandang sebelumnya. Dua pejabat tersangka kasus kambing etawa itu digundul sebelum masuk ke ruangan Mapenaling sebagaimana prosedur tetap Lapas Bangkalan.
“Mereka harus rela berdesak-desakan di dalam penjara, berbagi tempat untuk tidur sambil menunggu kejelasan nasib dalam perkara yang menjerat mereka,†tandas Aziz.
Sementara itu, Pradana selaku Kasubsi Pelayanan Rutan Kelas 2B Bangkalan menambahkan, 1 dari pejabat tersangka kambing etawa yang ditahan mengaku sakit asma. Hal itu disampaikan kepada salah satu petugas lapasa.
“Saya asma, Pak,†kata Pradana menirukan salah satu keluhan tersangka kambing etawa.
Namun, pengakuan itu ternyata bohong belaka. Pasalnya, bukti otentik menyatakaan tersangka tersebut sehat setelah diperiksa.
Hasin, Mata Bangkalan