Budaya

Dubur Ayam Lebih Mulia

D. Zawawi Imron@alif.id

TELUR

Dubur ayam yang mengeluarkan
telur, lebih mulia dari mulut intelektual
yang menjanjikan telur.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

(D ZAWAWI IMRON)

Penggalan puisi D Zawawi Imron ini, memberi macam makna. Dari sekian pensyarah: ada ungkapan yang kerap dikutip untuk menjelaskan makna syair puisi Zawawi Imron.

Jika dubur ayam yang bisa menghasilkan telur lebih mulia daripada orang yang hanya bisa menjanjikan telur, maka berhentilah berjanji. Lakukanlah yang bisa dilakukan. Sebab, derajat kita ditentukan oleh apa yang kita lakukan. Bukan apa yang kita janjikan. Tindakan kita sangat menentukan siapa diri kita.

Untaian kata Zawawi ini kerap disampaikan di berbagai acara penting.

Seperti di acara Kongres Kebudayaan Indonesia di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta.

Zawawi membacakan puisi tentang persatuan. Dia menganalogikan tindakan untuk saling menjaga kerukunan dengan dubur ayam.

“Telur. Dubur ayam yang mengeluarkan telur, lebih mulia dari mulut intelektual yang hanya menjanjikan telur,” ucap Zawawi lalu disambut tawa dan tepuk tangan para peserta kongres, tak terkecuali Presiden Jokowi.

Dalam sambutannya, Zawawi memang banyak menyampaikan pesan persatuan agar masyarakat Indonesia tak terpecah belah. Ia lantas menceritakan kekaguman mantan rektor Universitas Al Azhar Mahmud Syaltut saat berkunjung ke Indonesia di era kepresidenan Soekarno.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak agar terus bersatu dan tidak saling menyebarkan ujaran kebencian. Jokowi yang kemudian memberikan sambutan lantas menyinggung kembali keriuhan yang dibawakan Zawawi sebelumnya. (*)

Exit mobile version