matamaduranews.com–SUMENEP-Gus Acing nama akrab RB Fattah Jasin sempat berbisik. “Mangken. Kaule amide ka jhu’ sultan (tunggu. saya mau pamit ke juju’ alias kakek buyut Sultan Abdurrahman,red),” bisik Gus Acing setelah melantunkan doa di pasarean Sultan Abdurrahman, Adipati Sumenep pada tahun 1811 Masehi.
Istilah Jhu’ merupakan akronim dari kosakata juju’ dalam bahasa Madura. Juju’ dalam bahasa Indonesia berarti kakek buyut.
Memang dalam silsilah keluarga, Gus Acing merupakan keturunan ke 4 dari kakak ipar Sultan Abdurrahman.
Dalam silsilah Fattah Jasin ke Sultan Abdurrahma berasal dari istri permaisuri sultan yang merupakan puteri dari Kanjeng Kiai Surohadimenggolo V (Adipati Semarang) namanya RA Khadijah.
Saudara kandung RA Khadijah bernama Pringgoloyo. Saat Sultan Abdurrahman menjadi Adipati Sumenep, kakak ipar (Pringgoloyo,red) didaulat sebagai Patih Sumenep.
Pringgoloyo memiliki putera RP. Mangkukusumo I. Lalu, memiliki putera RP. Joyobroto, memiliki putera RP. Moh. Taha, ayah Gus Acing alias Fattah Jasin.
Sebelum mendaftar ke KPU Sumenep, Sabtu pagi (5/9/2020), Bacabup Fattah Jasin dan Bacawabup Kiai Fikri berziarah ke pasarean Sultan Abdurrahman dan Bindara Saod di kompleks Asta Tinggi. Bindara Saod merupakan kakek dari Sultan Abdurrahman
Pasangan bakal calon di Pilkada Sumenep yang diusung PKB, PPP, Demokrat, Nasdem dan Hanura ini berangkat dari Posko Parpol Koalisi JL Arya Wiraraja. Lalu rombongan diarak oleh ratusan pendukung dengan sepeda motor dan puluhan mobil menuju KPU.
Sebelum berziarah ke pasarean Bindara Saod dan Sultan Abdurrahman, Fattah Jasin dan Kiai Fikri melaksanakan Shalat Dhuha di Masjid Jamik Sumenep.
Tiba di KPU Sumenep, terlihat sejumlah habaib dan kiai kesohor Sumenep yang ikut mengantar pasangan Gus Acing-Mas Kiai mendaftar Pilbup Sumenep 2020 ke KPU Sumenep.
Beberapa kiai tersebut di antaranya berasal dari Pondok Pesantren Annuqayah, Ponpes Sumber Payung, dan lainnya.
Seperti, KH. Bushiri Ali Mufi (Ponpes Annuqayah), KH. A. Mutam Muchtar (Ponpes Annuqayah), K. Ahmad Majdi Tsabit (Ponpes Annuqayah).
Ada pula K. Mohammad Shalahuddin A. Warits / Ra Mamak (Ketua DPC PPP/Ponpes Annuqayah), KH. A. Sa’duddin (Sumber Payung), dan K. Washil Khalid (Panguray).
Kemudian, Habib Idrus Al-Jufri (Kota Sumenep), Ra Ainul Yaqin (Putra KHR Kholil As’ad dari Pulau Kangean), KH. Roji Fawaid Baidlawi (Dungkek), KH Fauzi (Ambuten) dan KH. Abd Rahem Usymuni (Ponpes Terate, Pandian).
Hari Sabtu (5/9/2020), KH Ali Fikri Warits berulang tahun ke-47. Waktu kelahirannya tepat di hari pendaftaran sebagai bakal Calon Bupati Sumenep ke KPU Sumenep.
Momentum itu dirayakan Sabtu malam setelah Kiai Fikri mendaftar ke KPU Sumenep bersama bakal Calon Bupati Fattah Jasin.
Perayaan Milad ke 47 ini dilakukan sederhana di Posko Relawan Santre Ngereng Kiai dan Muhibbin Mas Kiai dengan potong kue dan pembacaan Shalawat Badar.
Para Muhibbin Mas Kiai melantunkan Shalawat Badar mengiringi pemotongan kue yang diserahkan kepada Bacabup Fattah Jasin.
Sementara pada Sabtu siang, relawan Hairul Anwar dan Lora Ainul Yaqin dari Geslim Kangean menggelar jumpa pers di Media Center Posko Relawan Gus Acing-Mas Kiai di JL KH Agus Salim usai mengantar Gus Acing-Mas Kiai ke KPU Sumenep.
Hairul menarget kemenangan Fattah Jasin-Kiai Fikri dengan raihan suara 62%.
Sedangkan Lora Yaqin kepada media mengatakan, dirinya mendukung Paslon Fattah Jasin-Kiai Fikri karena pilihan gurunya.
“Guru kaule, a pesan. mele calon sebede kiai-na. benne sebede nyaina,” terang Ra Yaqin.
Hadi, Mata Madura