Oleh: Om Jo
KITA ini sebenarnya kelebihan sarjana bidang pendidikan, namun kekurangan pendidik.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Umumnya, sekolah guru hanya mengajari berbagai pengetahuan dan alat-alat yang diperlukan untuk menjadi pengajar. Dia belum tentu punya kompetensi.
Kompetensi tidak sama dengan ability (kemampuan). Ability itu hanya salah satu dari unsur kompetensi.
Contoh sederhananya begini; Saya punya kemampuan memotret dengan bagus, tapi sesungguhnya saya tidak kompeten dalam fotografi.
Jadi ini dua hal yang berbeda. Adapun kompetensi adalah serangkaian kapasitas mental untuk mampu melakukan sesuatu dengan sangat baik. Kalau ability itu, hanya kemampuan mengerjakan sesuatu.
Nah, yang saya temui di banyak lulusan sekolah guru itu hanyalah ability, bukan kompetensi.
Dalam berbagai kesempatan, saya sering bertanya pada para guru; Anda yakin sebagai guru atau hanya tukang mengumumkan pelajaran? Atau hanya orang yang membacakan buku dengan suara keras ?
Dua hal tersebut sangat berbeda dampaknya. Mengajar itu artinya memahamkan betul. Teacher (pengajar) itu transvering knowledge (mentransfer pengetahuan) and skill (keterampilan).
Nah, kalau guru itu mentransfer keyakinan, sikap, motivasi dan perilaku yang baik kepada murid-murid.Dari sini saja, guru tugasnya bisa 24 jam. Jadi dua hal itu berbeda.
Pertanyaannya kemudian, apakah semua jenjang pendidikan memerlukan guru? Jika semua perlu guru, ya harus dengan syarat-syarat di atas itu.
Jika kita mau berfikir sekuler, maka pada jenjang Perguruan Tinggi (PT) yang diperlukan adalah kompetensi.
Tapi jika kita bicara pendidikan Islam, ya di level manapun tiga syarat itu diperlukan.
Hanya saja seharusnya jenjang yang membutuhkan kompetensi tinggi adalah jenjang paling rendah.
Sebab, kesalahan di jenjang pendidikan paling rendah akan berimplikasi pada jenjang berikutnya.
Karena itu, seharusnya seorang guru TK adalah orang yang mengerti betul tentang pendidikan.
Andaikata ada dua calon guru, yang satu doktor bidang pendidikan dan satunya S1 juga bidang pendidikan.
Jika dua-duanya mau ditempatkan di jenjang manapun, maka sebaiknya yang doktor itulah yang mengajar di TK.
Kemampuan dasar yang dibutuhkan guru TK itu bukan menyanyi. Dan menyanyi itu bukan kebutuhan anak.
Kenapa? Karena yang dibangun itu adalah perasaan positif anak dalam belajar.
Ini memberi pelajaran bagi kita bahwa; di level pendidikan paling rendah dibutuhkan kompetensi paling tinggi.
Wah, kalau begitu harusnya gaji guru TK lebih mahal dong ?
Ya, betul itu…
Di Inggris gaji guru TK lebih mahal dari gaji seorang Perdana Menteri.
Salam,
Om Jo, Perum Satelit
