MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Baru genap 10 bulan Nurul Hisyam menjabat Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Bangkalan, Madura, Jatim, kabar mutasi datang pada dirinya.
Sumber Mata Madura menyebut, Selasa (15/11/2016), Surat Keputusan (SK) Mutasi Hisyam telah turun dari Kejaksaan Agung. Benarkah? “No, coment, ya. Yang jelas saya ini bawahan. Jadi harus tetap patuh kepada pimpinan. No coment, tak usah bahas soal mutasi,’’ tuturnya kepada Mata Madura, di ruang kerjanya, Selasa (15/11/2016).
Ketika ditemui di ruang kerjanya, bathin Hisyam terlihat gundah. Secara fisik, ia berusaha bersikap tegar. Tapi kegundahan bathinnya tak bisa dibohongin. Meski sesekali tertawa jika berbicara, tapi jeritan hatinya terucap kata kecewa.
“Jangan tanya perasaan batin saya. Saya sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk Bangkalan. Saya hanya menangis ke Allah. Saya minta maaf jika ada salah. Titip Bangkalan karena saya cinta,” tutur Hisyam yang pernah mengenyam pendidikan di SMAN 1 Bangkalan sebelum melanjutkan ke SMA di Malang.
Sejak sepuluh bulan berdinas di Kejari Bangkalan, mantan anggota Satuan Tugas Tipikor Kejaksaan Tinggi Jatim itu, memang rajin membabat kasus-kasus korupsi di Bangkalan.
Beberapa hari menjabat Kasi Pidsus Kejari Bangkalan, Hisyam menjebloskan mantan Kabag Umum Pemkab Bangkalan, Bagus Hariyanto atas dugaan korupsi mamin yang menurut temuan BPK tahun 2014, negara dirugikan sebesar Rp 3,2 miliar. Dan diakhir masa jabatannya, Hisyam menjebloskan Ermi, Kasubag Keuangan Bagian Umum Pemkab Bangkalan, Senin (14/11/2016).
Foto, Eko Mata Bangkalan
Kabar mutasi Hisyam memantik sejumlah pegiat antikorupsi Bangkalan. Matur Husyairi, Selasa (15/11/2016) mendatangi kantor Kejari Bangkalan. Dia mempertanyakan dasar mutasi jaksa yang giat membabat kasus korupsi Bangkalan.
“Ketegasan dan profesionalitas Nurul Hisyam tentu banyak cibiran yang datang dari orang-orang yang tidak suka dengan langkah-langkahnya. Jadi prinsipnya, dimutasi atau tidak,  Pak Hisyam kasus-kasus korupsi yang ada di Kabupaten Bangkalan harus tetap diusut tuntas dan kita harus tetap mendukung Kajari Bangkalan,†tutur Ketua Jaring Kawal Jawa Timur tersebut.
Mathur menilai kabar mutasi Jaksa Nurul Hisaym terdengar ganjil . ‘’Yang jelas Pak Hisyam ini kan asetnya negara. Sebagai elemen masyarakat kita wajib mendukung langkah-langkah Pak Hisyam dalam menangani kasus-kasus korupsi di kabupaten bangkalan,’’ ungkap Mathur sebelum memasuki ruangan Kajari.
Mathur berharap, pengganti Jaksa Hisyam harus melebihi profesionalitasnya. ‘’Harus lebih professional dari Pak Hisyam penggantinya. Jika ternyata malah lebih lambat maka ini akan menjadi kemunduran bagi Kejaksaan Negeri Bangkalan,’’ pungkasnya.
Eko, Mata Bangkalan
