Gowes Bareng, Warga Perumahan Lavender Rekatkan Persaudaraan & Ciptakan Spirit Mentalitas

Anggota Komunitas Gowes Lavender saat jelajah alam Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Bersepeda bareng atau gowes kini menjadi hobi baru di masa pandemi covid-19. Sambil mengayuh sepeda, imunitas tubuh diharap bisa terjaga.

Selain berolahraga, para gowes juga bisa rekreasi alam dan kuliner desa saat melintasi rute yang dilalui.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Namun, di balik manfaat di atas. Ada yang lebih dirasa dari para gowes.

Seperti yang dilakukan sejumlah warga Perumahan Lavender yang berlokasi di Kota Bangkalan.

Sejumlah warga perumahan itu mendirikan Komunitas Gowes Lavender. Dibentuk atas dasar kekelurgaan dan persaudaraan antar warga di Perumahan Lavender.

Ada 49 orang yang tergabung dalam Komunitas Gowes Lavender.

Itu berawal dari Bapak Doni, sebagai penyemangat untuk membentuk Komunitas Gowes Lavender.

Ada juga Bapak Rizal sebagai kepala RT 3 Perumahan Lavender.

Dua orang yang disebut ini, sangat berperan penting adanya komunitas sepeda lavender.

Abah Rusli salah satu warga Perumahan Lavender mengakui adanya Komunitas Gowes Lavender bisa merekatkan emosi persaudaraan antar tetangga.

“Kita terasa hidup lebuh rukun dan damai bersama tetangga. Setiap bersepeda bersama, ada interaksi satu sama lain. Dari akivitas bersepeda, sisi emosional terbentuk,” tutur Abah Rusli saat bincang-bincang dengan Mata Madura, Kamis (9/7/2020).

Dari jalinan silaturrahmi antar tetangga, kerap muncul ide dan inovasi di setiap perbincangan di atas sepeda.

Selain merekatkan hubungan antar tetangga, peserta Komunitas Gowes Lavender bisa menikmati keindahan wisata alam Bumi Bangkalan.

Seperti, view pantai, perbukitan dan hutan alam.

Karena saat bersepeda rute yang dilalui rata-rata melewati persawahan di area Bangkalan. Hembusan anginnya sangat terasa.

Bahkan sering kali mendapatkan kejutan dengan menemukan kuliner khas Bangkalan dengan harga murah meriah. Selain bisa spot sunset cantik di atas bukit.

Jadwalnya gowes disepakati oleh para anggota komunitas, pada hari Sabtu dan Minggu Pagi.

Terkadang juga ambil jadwal malam untuk menyaksikan suasana malam pedesaan. Maka disepakati hari Rabu malam sebagai jadwal malam.

Abah Rulis menyebut, rute yang disepakati oleh para anggota Komunitas Gowes Lavender adalah eksplorasi alam wisata pedalaman. Jalan terjal yang penuh tantangan.

“Tepi pantai sembilangan Bangkalan, Bukit Jaddih, akses Suramadu dan berbagai tempat perbukitan dan hutan menjadi rute prioritas anggota Komunitas Gowes Lavender,” tambahnya.

Abah Rusli senang dan merasa bangga ketika pagi-pagi bisa bersepeda bersama Komunitas Gowes Lavender.

Meski asyik mengayuh sepeda sambil, para anggota komunitas tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi corona.

Selain menjaga kebugaran tubuh dan imunitas sebagai penangkal virus corona yang mudah tertular. Saat bersepeda para anggota diharuskan cuci tangan sebelum berangkat.

Tak lupa membawa hand sanitizer. Sat bersepeda pun jaga jarak dan phsyical diatancing tetap diterapkan.

Begitu juga dengan masker, selalu dipakai saat mengayuh sepeda. Termasuk kesedian air minum saat bersepeda,

Abah Rusli katakan jika bersepeda sebagai olahraga rutin bisa menguatkan fisik dan mental.

Dari gowes itu, ada pelajaran spirit mentalitas yang terbentuk.

Dia mencontohkan, saat terjatuh dari sepeda, muncul semangat untuk langsung bangkit.

Bersepeda juga menghilangkan kecemasan dan membuat jiwa lebih tenang.

Itu yang dirasa Abah Rusli dan anggota Komunitas Gowes Lavender.

Kata Abah Rusli, hidup itu seperti kata Albert Einstein

“Hidup itu seperti mengendarai sepeda, untuk menjaga keseimbangan kita harus terus bergerak,”

Rasa cemas lenyap. “Itulah pelajaran dari bersepeda,” ucap Abah Rusli.

Bagaimana menurut anda?

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version