Nasional

Habib Rizieq Bisa Bebas dan SP3, Asal…….

Imam Besar FPI, Habib Rizieq Sihab (foto/sindonews)

matamaduranews.comJAKARTA-Habib Rizieq Shihab dinilai oleh pengamat hukum bisa terlepas dari jeratan kasus hukum asal alat bukti dari penyidik kurang kuat dan putusan dari praperadilan yang diajukan kuasa hukum Habib Rizieq.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana Universitas Brawijaya (Persada UB), Fachrizal Afandi saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (19/12/2020).

Saat ini Habib Rizieq melalui tim kuasa hukumnya telah mengajukan praperadilan. Dan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah menjadwalkan sidang perdana praperadilan yang akan digelar Senin 4 Januari 2021.

Kata Fachrizal, jika Tim Kuasa Hukum Habib Rizieq bisa membutikan di hadapan Majelis Hakim bahwa kliennya tidak bersalah dan Majelis Hakim mengabulkan praperadilan maka Habib Rizieq bisa terlepas dari jeratan kasusnya.

“Kalau penasihat hukum Habib Rizieq bisa membatalkan status tersangka habib melalui praperadilan. Maka penyidik harus SP3,” jelasnya.

Sebelumnya, Tim Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab yang juga Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengungkapkan hingga kini pihaknya masih mengerjakan materi-materi yang akan dibawa ke praperadilan.

“Masih terus kita kerjakan,” ungkap Aziz saat dikonfirmasi, Sabtu (19/12/2020).

Aziz menekankan pihaknya akan berusaha secara maksimal agar memenangkan gugatan tersebut. Sehingga status Habib Rizieq sebagai tersangka akan gugur dan tak akan menjalani penahanan seperti sekarang ini.

“Kita melakukan sesuatu dengan ikhlas dan sepenuh hati saja, masalah hasil bukan urusan kita,” ucapnya.

Seperti diketahui, Penyidik Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebelumnya resmi menahan Habib Rizieq pada Minggu 13 Desember 2020 dini hari. Habib Rizieq ditahan sekitar pukul 00.22 WIB setelah menjalani pemeriksaan selama 13 jam.

Dalam kasus ini, Habib Rizieq dijerat Pasal 160 dan 216 KUHP. Pasal 160 KUHP berisi tentang Penghasutan untuk Melakukan Kekerasan dan Tidak Menuruti Ketentuan Undang-undang, dengan ancaman enam tahun penjara.

Sementara itu, Pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) Chudri Sitompul mengatakan, majelis hakim bisa saja mengabulkan praperadilan yang diajukan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Katanya, Majelis Hakim bisa mengabulkan praperadilan Habib Rizieq apabila menilai ada pelanggaran prosedur yang dilakukan penyidik dalam penetapan tersangka.

“Kalau praperadilan, kemungkinan saja bisa (dikabulkan). Bisa dibuktikan enggak kalau memang penyidiknya itu melanggar prosedur kalau itu menyangkut soal prosedur. Kalau misalnya enggak bisa dibuktikan, ditolak, kalau terbukti ya dikabulkan,” kata Chudri saat dihubungi Okezone, Sabtu (19/12/2020).

Meski demikian, Chudri mengaku belum mengetahui apa saja substansi dari materi-materi yang akan disampaikan oleh tim kuasa hukum Habib Rizieq kepada hakim tunggal Akhmad Sayuti. (redaksi)

Exit mobile version