matamaduranews.com–SUMENEP-Bendahara Umum PW IKA PMII (Pengurus Wilayah Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Jawa Timur, Firman Syah Ali berharap di Hari Lahir PMII ke 61 bisa mengetuk para alumni PMII yang sukses agar lebih peduli lagi kepada alumni yang belum sukses.
Hal itu disampaikan Cak Firman-panggilan akrabnya-saat mengisi acara buka puasa yang diadakan Pengurus Anak Cabang IKA PMII Ganding, Sumenep, Sabtu (17/4/2021) dalam memperingati Hari Lahir PMII ke 61 tahun.
“Alumni PMII yang sudah sukses dan berposisi strategis namun lupa atau cuek terhadap sesama alumni yang belum sukses dan belum berposisi strategis, sebaiknya ikut Mapaba lagi. Saya siap jadi Ketua Panitia Mapabanya!” terang Cak Firman yang disambut tepuk tangan para peserta kegiatan Peringatan Harlah PMII ke 61.
Kata Cak Firman, PMII itu ibarat sebatang pohon raksasa. Akar dari pohon tersebut adalah Islam Aswaja An-Nahdliyyah.
Jadi, sambungnya-sehebat dan secemerlang apapun anggota PMII dan alumni PMII, jangan sampai tercerabut dari akar tersebut.
“Kenapa Aswaja Annahdliyyah? Karena PMII lahir dari rahim NU, maka langgam Aswajanya juga ikut NU. Apakah ada langgam Aswaja selain Annahdliyyah? Menurut Cak Firman di Indonesia saat ini ada Aswaja roso wahabi yang disingkat Asrobi. Asrobi ini memiliki Fikrah dan Harokah yang bertentangan dengan Aswaja An-nahdliyyah. Aswaja Annahdliyah berlanggam moderat, toleran dan berjalan di atas garis equilibrium,” terang pejabat Pemprov Jatim ini.
Dijelaskan, di atas akar Aswaja An-Nahdliyyah tumbuh pohon PMII yang bercabang-cabang, beranak-cabang dan memiliki banyak ranting.
“Tentu saja pohon PMII ini rimbun daunnya dan lebat buahnya untuk umat, bangsa dan negara,” sambungnya.
Karena itu, ibarat pohon, IKA PMII sebagai rumah bersama yang besar dan dihuni oleh sebuah keluarga besar dengan beragam profesi dan orientasi politik.
“Namanya keluarga dalam satu rumah tentu tidak boleh cuek satu sama lain, dalam artian alumni yang sudah sukses jangan sampai cuek terhadap alumni yang belum sukses. Alumni yang sudah berposisi strategis jangan cuek terhadap alumni yang belum berposisi strategis. Inilah yang disebut esprit de corps atau jiwa korsa,” papar keponakan Mahfud MD ini.
Di akhir tausiyahnya Cak Firman meminta agar PAC Ganding segera membentuk kepengurusan Ranting di setiap desa.
“IKA PMII berbeda dengan PMII, kalau PMII berbasis kampus, maka IKA PMII berbasis kampung. Segera bentuk kepengurusan hingga ke pelosok kampung. Kita ini Ormas yang sejajar dengan NU dan Muhammadiyah, kita bukan lagi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) ataupun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Saya yakin banyak alumni PMII Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jember dan lain-lain yang sekarang sudah pulang kampung ke pedesaan di seluruh wilayah Kecamatan Ganding, carilah mereka dan ajak melanjutkan perjuangan melalui wadah IKA PMII” pungkas BPO HKTI Jatim ini.
Ibad, Mata Madura