Berita UtamaPendidikan

Heboh, Siswa SD di Sumenep Terima Bingkisan Beratribut Kristen

Bingkisan berisi atribut kristen diterima siswa SDN Manding Laok I. (foto FB M Khalqi Kr)
Bingkisan berisi atribut kristen diterima siswa SDN Manding Laok I. (foto FB M Khalqi Kr)
Bingkisan berisi atribut kristen diterima siswa SDN Manding Laok I.
(foto FB M Khalqi Kr)

MataMaduraNews.comSUMENEP-Selasa malam, (21/2/2017) sebagian warga Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jatim, heboh. Penyebabnya, sejumlah siswa SDN Manding Laok I, Kecamatan Manding menerima bingkisan berisi aneka barang beratribut agama Kristen. Seperti, boneka bertulis jesus, kalung salib dan buku-buku Kristen.

Informasi yang dihimpun MataMaduraNews.com, para orang tua siswa yang mayoritas Islam santri tersebut resah setelah putranya sepulang sekolah membawa bingkisan yang berisi berbagai jenis atribut agama Kristen. Bingkisan tersebut diberikan kepada para siswa setelah ada kegiatan sosialisasi kebangsaan di sekolahnya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Kabarnya, bingkisan semacam itu juga terjadi di SDN Marengan Daya 2, Kecamatan Kota Sumenep dan SDN Manding. Besok (hari Rabu, 22/2/2017) kabarnya juga akan ngirim ke  SMPN Manding dan SMPN 6 Sumenep. Ini saya dikirimin info via WA (WahtsApp, red.) dari seorang teman,” tulis informan MataMaduraNews.com, Selasa (21/2/2017) jam 21.41 WIB yang menyertakan screenshoot percakapan kehebohan bingkisan bertaribut agama Kristen.

“Informasinya, koordinator penyelenggara kegiatan orang asli Sumenep bergelar haji dan mantan pejabat Pemkab Sumenep,” sambung informan MataMaduraNews.com.

Beberapa menit kemudian setelah dapat informasi, akun facebook bernama M Khalqi Kr, mengupload sejumlah foto berisi keterangan begini: “Dapat kabar dari teman di Manding, tadi siang SD di kecamatan Manding didatangi orang tidak dikenal memberi bingkisan, setelah dibuka berisi boneka, kalung salib, dan buku2 Kristen. Malam ini masyarat sangat resah dengan kejadian teraebut, apalagi tindakan mereka mendapat “restu” dari Dinas Pendidikan Sumenep. Mnrt saya ini tindakan yang sangat “melecehkan”, bahkan lebih melecehkan dari penistaan AHOK, tapi semua harus tetap mengedepankan kewaspadaan tinggi, siapa tahu ini merupakan “puzzle” yang akan terangkai secara utuh pada agenda “adu-domba” bangsa ini,” tulisnya.

Hambali Rasidi, Mata Madura

 

Exit mobile version