Hendak Dirujuk ke RSUD Sumenep, Pasien asal Kangean Meninggal Dunia

Rumah Sakit Abuya Kangean
RESMI BEROPERASI: Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim didampingi Forkopimda menggunting pita pertanda diresmikannya Rumah Sakit ABUYA Kangean, Rabu (16/09/2020). (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Maksud ingin berobat. Tapi waktu ajal, Tuhan yang menentukan.

Itulah yang dialami Liana (20) asal Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Sumenep, Madura.

Liana sempat dirawat di Puskesmas Kangayan selama 10 hari setelah terdeteksi kekurangan sel darah merah (anemia).

Karena tak kunjung normal. Puskesmas Kangayan memberi rekomendasi untuk dirawat di RSUD Abuya Kangean.

Liana sempat dirawat di RSUD Abuya Kangean selama dua hari.

Lalu dokter memberi rujukan ke RSUD dr Moh. Anwar, Sumenep karena di RSUD Abuya Kangean yang baru diresmikan operasionalnya-belum ada alat transfusi darah.

Liana berangkat dari Pelabuhan Batuguluk, Kangean menuju Sumenep dengan menaiki Kapal DBS 3 yang biasa melayani rute Kangean-Kalianget.

Pada hari Rabu sore (27/1/2021). Liana naik kapal DBS 3 didampingi perawat dari RSUD Kangean.

Perjalanan laut memakan waktu 10 jam.

Islahul Amri, perawat RSUD Abuya Kangean yang ikut mendampingi Liana menuturkan, pasien Liana terpaksa dirujuk ke RSUD Sumenep karena fasilitas kesehatan, seperti alat transfusi darah di RSUD Abuya Kangean tak ada.

ABK DBS 3, Haryono mengatakan, pasien Liana meninggal dunia setelah perjalanan akan sampai Kalianget.

Saat kapal akan sandar di Pelabuhan Kalianget. Liana menghembuskan nafas terakhir.

“Kapal belum sandar sudah meninggal dunia,” terang Haryono.

Bahri, Mata Madura

Exit mobile version