matamaduranews.com-Persoalan kemiskinan di Kabupaten Sumenep tak lama lagi akan mudah teridentifikasi.
Hal itu setelah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep meluncurkan paltform data kemiskinan komprehensif (DKK) yang disentuh mesin Artificial Inteligent.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto kehadiran Platform DKK merupakan inovasi yang dilakukan Bappeda untuk pengentasan kemiskinan secara holistik.
Karena itu, platform DKK, kata Arif, berisi berbagai fitur dan diberi tool AI (mesin kecerdasan buatan) yang berfungsi sebagai mesin analitik big data (data mining).
“Nanti mesin kecerdasan buatan akan membaca data dari berbagai sumber, mulai dari data kependudukan, ekonomi, hingga sosial. Yang diolah secara otomatis untuk menghasilkan informasi yang akurat dan relevan,” terang Arif.
Arif mencontohkan, misal desa A, kemiskinan tertinggi disebabkan oleh kurangnya akses terhadap air bersih.
Dengan Informasi itu menjadi referensi Pemkab untuk mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan.
“Platform DKK berisi data yang bisa menganalisis dan mengidentifikasi kelompok masyarakat yang paling rentan. Lalu menentukan jenis bantuan yang paling efektif. Serta mengukur dampak dari setiap program yang dijalankan OPD dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sumenep,” sambungnya.
Meski memanfaatkan mesin AI. Masih
diperlukan kolaborasi yang kuat, antara pemerintah, masyarakat dan berbagai pemangku kebijakan, sebagai penunjang keberhasilannya.
Arif berharap, adanya Platform DKK menjadi alat penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjadi rujukan bagi seluruh pihak yang peduli terhadap pengentasan kemiskinan.
“Kami berharap platform ini bisa menjadi rujukan terhadap pengentasan kemiskinan. Dengan data yang akurat dan transparan, kita bisa bersama-sama membangun Sumenep yang lebih adil dan sejahtera,” pungkasnya. (bahri)
