Politik

In Memoriam Ra Fuad

×

In Memoriam Ra Fuad

Sebarkan artikel ini
In Memoriam Ra Fuad
RKH Fuad Amin saat dirawat di RSUD dr Soetomo, VIP Graha Amerta (foto untuk mata madura)

Oleh: Om Jo

Semoga menjadi dosa terakhir yang ditetapkan Allah

Sufi Agung Ibn Athaillah, dalam salah satu untaian hikmahnya bersenandung;

Jika engkau ingin agar Allah membukakan bagimu pintu harapan (raja’), maka lihatlah segala sesuatu yang diberikan Allah kepadamu. Dan jika engkau ingin agar Allah membukakan bagimu pintu takut (khauf), maka lihatlah apa yang telah kau berikan kepada-Nya.”(AL HIKAM)

Dalam nasihat tersebut, sang Master Sufi ingin menjelaskan bahwa untuk membangkitkan rasa takut, seseorang hendaknya menengok terhadap ‘amal ibadah yang dia persembahkan kepada Allah.

Sedangkan jika dirimu ingin melihat bahwa Allah Yang Maha Pemurah, maka lihatlah dan rasakan karunia Allah kepadamu.

Dalam sekejab dirimu akan dapat merasakan dan melihat bahwa, sekali pun persembahan amalan yang kita berikan kepada Allah sangatlah sedikit, namun tak menghalangi Allah untuk melimpahkan kasih-sayang-Nya kepada hamba-Nya.

Hanya dengan keadaan demikian, dalam diri kita akan terbangkitkan maqam raja’ (harapan).

Ibn Athaillah mengingatkan kepada manusia agar TAK PUTUS HARAPAN sekali pun dirinya terjatuh dalam kubangan maksiat.

Karena menurut Ibn Athaillah, bisa jadi itulah DOSA TERAKHIR yang ditetapkan Allah Ta’ala, atasmu.

Harapan itu masih ada, karena Allah Maha Pengampun.

Gantungkanlah harapan, dan berharaplah karunia-Nya dan hidayah-Nya yang memasukkan kita ke dalam surga-Nya.

Karena segala daya dan kekuatan hanya ada atas karunia Allah – la haula wa la quwata illa billah.

Jika raja’ (harapan) sudah terpatri dalam diri, hendaklah diikuti dengan amalan yang membenarkan harapan tersebut.

Harapan Akan Menjadi Sebuah Pembebasan Diri Jika Disertai Perbuatan !

Ibn Athaillah menasihati kita;

Orang yang mengharap rahmat Allah, tetapi tanpa disertai dengan perbuatan yang mengantarkannya kepada sebab-sebab turunnya rahmat tersebut, berarti orang tersebut sedang terbuai oleh angan-angan.”

Seorang yang ingin sampai di jalan Allah, tetapi tidak mau meniti jalan yang mengantarkannya kepada tujuan, maka orang tersebut tak akan sampai kepada Rahmat Allah Ta’ala.

“Seperti halnya seorang pelaut, tidak akan dapat mencapai tujuan, jika dia meletakkan perahunya di atas daratan.”

Sang Filsuf Islam, Imam al-Ghazali memberi gambaran tentang pintu raja’ (harapan);

Seorang hamba Allah yang menanam biji iman, dan menyiram biji tersebut dengan air ketaatan serta mensucikan hatinya dari duri akhlak yang buruk, agar hatinya tetap dalam kebaikan hingga HUSNUL KHATIMAH di akhir hayat untuk menuju pengampunan Allah Ta’ala,” yang demikian itu adalah harapan yang hakiki dan terpuji.

Oleh karena itu, dengan melakukan kontinuitas bertaubat dan beribadah, mudah-mudahan Allah menerima kita dalam sebaik-baik keadaan.

Dalam salah satu munajatnya, Ibn Athaillah pernah bersenandung;

Wahai Tuhan, setiap kali aku bisu karena celaku, kemurahanMU-lah yang membuatku kembali bisa berbicara. Wahai Tuhan, setiap kali aku putus asa karena perangaiku, karunia-MU-lah yang membuatku kembali bisa berharap…”

Wahai Ra Fuad, semoga pengasinganmu selama ini merupakan skenario Allah Swt, untuk merontokkan semua dosa-dosamu.

Saya yakin sekali, pengasinganmu menjadi masa paling syahdu dalam hidupmu.

Itulah saat terbaik untuk berdialog dengan Tujuanmu.

Itulah saat terindah untuk menuturkan segala kesalahanmu.

Itulah saat paling romantis untuk bermanja-manja dengan Tuhanmu.

Semoga dengan begitu, kematianmu adalah pembebasan dari segala kepayahan di dunia.

Sungguh, kepergianmu benar-benar kramat tanpa batas.

Mereka semua tertunduk, mengusap air mata dan menangis mengantar kepergianmu selama-lamanya.

Selamat Jalan Ra Fuad

namamu akan tetap melegenda di langit Bangkalan

engkau adalah pemimpin yang selalu dirindukan

Sumenep, 21 September 2019

Om Jono

KPU Bangkalan