Hukum dan Kriminal

Inilah Motif Pembunuhan di Bangkalan versi Keluarga Korban

×

Inilah Motif Pembunuhan di Bangkalan versi Keluarga Korban

Sebarkan artikel ini
Inilah Motif Pembunuhan di Bangkalan versi Keluarga Korban
Keluarga korban bringas mencari pelaku pembunuhan di Dusun Jatipo'on Desa Lerpak, Geger, Bangkalan. (cupilkan video untuk matamadura)

matamaduranews.comBANGKALAN-Pelaku pembunuhan di Dusun Jatipo’on, Desa Lerpak (bukan Desa Dabung), Kecamatan Gegger, Bangkalan, Madura pada Senin siang (4/1/2021) belum tertangkap.

Polisi belum bisa merinci motif pembunuhan yang terjadi di siang bolong di tengah banyak orang lalu lalang.

Namun, keluarga korban menjelaskan secara rinci kepada Mata Madura terkait motif pelaku hingga tega menghabisi nyawa Hayatuddin (32), pria asal Dusun Buseleh, Desa Dabung, Gegger, Bangkalan.

Keluarga korban, RH menjelaskan kepada Mata Madura, bahwa latar belakang pembunuhan yang menimpa Hayatuddin didorong sakit hati dalam dunia bisnis. Bukan karena selingkuh dengan mantan istri pelaku.

Kata RH, mantan istri pelaku (inisial L) menjalin mitra bisnis usaha dekorasi pernikahan dengan Hayatuddin (korban).

“Korban sebagai fotografer dan mantan istri pelaku sebagai perias penganten,” ucap RH kepada Mata Madura, Senin malam (4/1/2021).

BACA JUGA: Ternyata, Pelaku Pembunuhan di Bangkalan Masih Satu Keluarga

Pelaku dan mantan istrinya awal mula mendirikan usaha dekorasi pernikahan dengan modal bersama.

Setelah bercerai dan bisnis dekorasi pernikahan berjalan lancar. NR ingin menguasai penuh usaha dekorasi yang dijalankan L (mantan istrinya).

Tapi si mantan istri tak memberikan. Bahkan, L mengganti sejumlah uang kepada mantan suaminya karena uang modal mantan suami ada dalam usaha yang dijalankan.

“Semua separuh modal diberikan pada pelaku. Tetapi pelaku masih memaksa tak boleh menyewakan dekor tersebut, meskipun uang telah diberikan,” tambah RH.

Setelah modal NR dikembalikan. Mantan suami masih mengancam kepada L agar usaha dekorasi yang lagi banyak pemesan jadi miliknya.

Mantan istri tetap tak memberikan.

“Jadi pelaku itu sakit hati karena mantan istrinya masih bekerjasama dengan korban (Hayatuddin, red) yang juga iparmya sendiri. Karena istri korban masih sepupu pelaku,” terang RH.

Ancaman pelaku ternyata bukan hanya kepada mantan istri. Pelaku juga mengancam korban dan keluarga korban dan ingin membunuh semua crew dekor tersebut jika tetap menjalankan usaha dekorasi rias pengantin.

RH bercerita, suatu waktu ada pesanan dekorasi  rias pengantin dari Tanah Merah, Bangkalan untuk acara resepsi pernikahan.

Job dekorasi pengantin ditender oleh mantan istri pelaku.

Saat bersamaan. Tuan rumah juga menyewa jasa fotografer Hayatuddin untuk mendokumentasikan acara pernikahannya.

Sedangkan kantor fotografer korban berdekatan dengan gudang peralatan dekorasi mantan istri pelaku.

Sesaat itu pula, korban dan mantan istri korban serta crew dekorasi pernikahan berangkat bareng untuk menyelesaikan pesananan resepsi pernikahan di Tanah Merah.

L bertugas bagian rias pengantin. Sedangkan korban bertugas sebagai fotografer dan kameramen acara resepsi pernikahan.

BACA JUGA: Breaking News: Pria di Bangkalan Tewas Dibunuh Pakai Celurit 

Melihat mantan istri bareng dengan korban dalam kegiatan rias pengantin dan fotografer di Tanah Merah. Seketika NR mengancam istri korban dan mantan istrinya.

“Siapapun yang masih mengoperasikan dekor tersebut akan saya celakai,” tutur RH meniru ancaman NR.

“Jadi NR ini dilandasi sakit hati karena sudah bukan menjadi bagian dari rekan bisnisnya,” tambahnya.

RH mengenal korban sebagai sosok pekerja keras. Keperibadiannya baik dan penyabar.

Seperti diketahui, Hayatuddin meregang nyawa di tangan iparnya sendiri, NR (32) pada Senin, (4/1/2021) jam 12.30 WIB siang.

Usai sholat dhuhur, korban hendak memperbaiki lampu di toko milik mertuanya di Dusun Jatipo’on, Desa Lerpak (bukan Desa Dabung), Gegger, Bangkalan.

Namun, nahas menimpa korban saat hendak memperbaiki lampu. Tiba-tiba NR datang dan seketika menebas paha korban yang berakibat si korban meregang nyawa.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan