EkonomiPariwisata

Jadi Objek Agropolitan, Camat Arief Bercita Kembangkan Wisata Ternak Lebah

Saat Camat Arief Susanto (topi merah), Hozari (sebelah kanannya), dan Nurdin (kaos merah) foto bersama usai Panen Raya Madu di Desa Banasare. (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Kecamatan Rubaru menjadi salah satu objek agropolitan (potensi pertanian) Sumenep.

Banyak potensi pertanian yang sudah teruji. Salah satunya adalah kualitas bawang merah dan ternak madu.

Salah satu yang terbesit dalam benak pikiran Camat Rubaru, Sumenep, Arief Susanto yaitu perlu ada wisata ternak lebah.

Ide Camat Arif itu tercetus dari  kegiatan Panen Raya Madu di Desa Banasare, Kecamatan Rubaru, beberapa waktu lalu.

Arief bercerita, dua pekan sebelumnya dirinya blusukan ke Desa Banasare dengan tujuan memotivasi anak-anak muda yang kreatif.

Di luar dugaan, Arief bertemu dengan Nurdin yang memiliki usaha Ternak Lebah pengembangan dari orang tuanya, Hozari.

“Itu mencapai 180 kotak sudah. Madunya mencapai kurang lebih 700-800 botol rata-rata setiap panen dalam waktu 1,5 sampai 2 bulan,” ucap Camat Arief kepada Mata Madura, awal Desember lalu.

Dari sisi ekonomi dan bisnis, Arief mengakui usaha Nurdin sangat bagus dan menjanjikan. Namun, dari situ yang lahir bukan hanya ide pengembangan usaha untuk masyarakat.

Mantan Camat Pasongsongan itu justru melihat potensi pengembangan usaha tersebut dari sisi pariwisata. Yakni membangun destinasi wisata terintegrasi Ternak Lebah dan Kebun Bunga.

“Jadi, kan Mas Nurdin itu pindah-pindah tempat dari Batang-Batang sampai ke Pamekasan untuk mencari intisari bunga untuk makanan lebah. Makanya saya berharap mungkin nanti gimana kalo ada MoU antara Pak Kades (Banasare, red) yang punya tanah kas desa dengan Mas Nurdin atau Pak Hozari agar bisa diintegrasikan nanti,” katanya menjelaskan.

Dengan adanya MoU dimaksud, diharapkan ada penanaman bunga-bunga oleh Kades Banasare yang bisa menjadi sumber makanan lebah di tanah tersebut. Sehingga, kata Arief nanti akan ada wisata Ternak Lebah dan Kebun Bunga yang terintegrasi sebagaimana direncanakan pihaknya.

“Cuma kan masih menunggu kedua belah pihak tadi duduk bersama, nanti saya arahkan bagaimana caranya. Itu rencana kami nanti ke depan,” ungkapnya.

Arief berharap, nanti ide wisata Ternak Lebah dan Kebun Bunga itu bisa terealisasi.

Namun, ia menginginkan adanya bantuan dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sumenep untuk rekomendasi bibit bunga yang bisa ditanam tanpa mengenal musim.

“Karena nanti itu kan jadi sumber makanan lebah untuk memproduksi madu. Jadi, itu harapan kami,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Sumenep, Roni Agus Rijanto menyebut antara peternakan lebah dengan rencana pengembangan agrowisata di Kecamatan Rubaru akan dibarengi dengan wisata petik bunga di samping lokasi ternak lebah.

Hal itu, kata dia, supaya ada kesinambungan antara wisata ternak madu dengan wisata petik bunga, karena nantinya lebah yang diternak bisa menyerap sari-sari bunga di lokasi tersebut.

“Selain semakin memperindah objek wisata, adanya bunga ini bertujuan agar ternak lebah di situ bisa menghasilkan madu yang berkualitas,” terang Roni.

Wardi, Mata Madura

Exit mobile version