Jalan-Jalan ke Pulau Sapi; Jumlah Penduduk Kalah dengan Jumlah Sapi (4)

×

Jalan-Jalan ke Pulau Sapi; Jumlah Penduduk Kalah dengan Jumlah Sapi (4)

Sebarkan artikel ini
Cyaiful Puja saat mewancarai Sana; Pecinta Sapi Kerap
Cyaiful Puja saat mewancarai Sana; Pecinta Sapi Kerap di Sapudi

Tradisi Kerapan Sapi ternyata memberi efek ekonomi besar. Multiplier effect  ini, berlaku sejak pembelian bibit Sapi Kerap, perawatan, latihan hingga perlombaan Kerapan Sapi.

matamaduranews.com-Efek ekonomi benar terasa bagi warga Pulau Sapudi sejak dari hal yang kecil hingga besar. Seperti telur ayam, ramuan jamu dan jasa merawat hingga latihan di lapangan kerapan.

Telur ayam kampung dan ramuan jamu pasti dibutuhkan saban hari. Tinggal dijumlah berapa butir telur untuk sepasang Sapi Kerap. Dan berapa jumlah keseluruhan Sapi Kerap yang ada di Pulau Sapudi.

Jasa perawatan perlu banyak orang. Mulai memberi pakan, memandikan tiap hari hingga setiap minggu untuk latihan Kerapan Sapi di lapangan kerap.

Menuju lapangan kerap, butuh jasa transport. Di lapangan kerap tiap minggu banyak orang berkumpul. Di sana, para penjual makanan bisa jualan.

Lalu saat latihan, butuh jasa joki. Termasuk jasa orang-orang yang memandu Sapi Kerap. Setidaknya butuh tiga orang yang dipakai jasa pandu.

Perawatan Sapi Kerap

Merawat sapi kerap memang butuh ketelatenan. Mulai dari cara memandikan, memberi jamu, memberi pakan hingga mencari kaleles yang tepat agar menunjang laju Sapi Kerap di lapangan.

Jadwal mandi Sapi Kerap punya cara khusus dan jadwal khusus. Pada saat tertentu, Sapi Kerap diberi ramuan khusus ala Sana.

Seperti, sari jahe yang diparut. Sari jahe itu dicampur air matang. Lalu diaduk. Baru dioleskan ke seluruh tubuh Sapi Kerap.

Tujuannya, agar  otot-otot Sapi Kerap tambah kuat. Waktu olesan sari jahe ini, fluktuatif. Minimal dua kali sehari. Pagi dan sore.

Sana juga menjelaskan jamu khusus Sapi Kerap. Telur ayam kampung paling sedikit 21 biji. Terkadang 31, atau 51 (harus ganjil) setiap hari.

Telur ayam kampung itu, dicampur beras kencur dan kecap manis serta malaga, cuka, gula merah dan ditambah racikan dari tumbuh tumbuhan dan bumbu yang dirahasikan oleh Sana.

Selain cara merawat dan ramuan jamu khusus, Sana juga menjelaskan bentuk kaleles yang juga mempengaruhi laju sapi.

Kaleles ini berfungsi sebagai tandu sepasang sapi saat Kerapan Sapi berlangsung. Keleles itu dinaiki joki. Keahlian joki juga mempengaruhi laju Sapi Kerap.

Ada dua macam kaleles. berbentuk oval dan melengkung menyilang (seperti yang digunakan oleh tukang kerap sapi daerah Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan).

Bersambung…

Cyaiful Puja, Mata Madura

KPU Bangkalan