Berita Utama

Jangan Menghina Ulama yang Melarang Ikut Demo 212. Berikut Pesan Kiai Ponpes Al-Amien Prenduan

foto: sumber idia.ac.id

kh-goziMataMaduraNews.comSUMENEP-Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan,  KH Dr Ghozi Mubarok Idris, MA,  menghimbau para asatidz  untuk tidak menghina atau mencaci para ulama yang melarang untuk ikut demo Bela Islam Jilid III di Monas, Jakarta, Jumat 92/12/2016). Menurutnya, para ulama yang melarang aksi juga tergolong para pejuang Islam dengan beda versi.

“Jangan menghina atau mencaci ulama yang melarang untuk ikut demo. Bagaimanapun “daging ulama” adalah “daging” yang paling beracun,” dawuh Kiai Ghozi disampaikan kepada para asatidz Ponpes Al-Amien Prenduang dalam acara kumpul evaluasi terpadu antara TMI (Tarbiyatul Mu’allimin al-Islamiyah) dan MTA (Ma’had Tahfidh Al-Qur’an) di Aula TMI putra,Kamis, (1/12/2016).

Dalam pertemuan itu, selain membahas program-program internal Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, pimpinan dan wakil pimpinan pondok juga menyinggung perihal demo 212.

Beliau mengingatkan isi Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:

أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه

Artinya: “Apakah engkau senang memakan daging saudaramu yang mati? Maka pastilah engkau tidak akan senang”.

Dalam hal ini, beliau menjelaskan bahwa dalam memperjuangkan Islam ulama terbagi dua: ada yang amar ma’ruf (yang menyeru pada hal-hal yang baik dan kebaikan),  ada yang nahi munkar (yang melawan kemunkaran). “Semuanya sama-sama berada di jalan Allah,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam hal demo 212 tidak semua ulama sepakat untuk melakukan demo. Sebagian ada yang menghimbau umat Islam di daerah-daerah untuk tidak ikut demo ke Jakarta demi ketertiban umum.

sumber: khabaruna.blogspot.co.id

Exit mobile version