MataMaduraNews.com-PAMEKASAN-Cabup Pamekasan 2, Kholilurrahman memiliki cara tersendiri untuk mengangkat nasib petani tembakau di Pamekasan. Terbukti, ia bisa mengembangkan dengan cepat dalam kurun 5 tahun memimpin Kota Berteman.
Salah satu petani tembakau asal Desa Seddur, Kecamatan Pakong, Samsuri mengaku begitu terasa perjuangan mantan Anggota DPR RI itu. Selama tahun 2008-2013, ia merasa sejahtera sebab pemerintahnya benar-benar mengawal.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Kalau Kiai Kholil dulu mengawal tembakau, sampai daun solang laku dengan harga mahal ke gudang,” ucapnya.
Cabup yang berpasangan dengan Fathor Rohman itu menyebutkan, terdapat strategi khusus untuk mendongkrak harga tembakau. Cara tersebut harus dilakukan jauh sebelum penanaman.
Pertama, pemerintah melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan tembakau di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk mengetahui jumlah serapan tembakau pada musim panen. Dengan demikian, jumlah lahan yang akan ditanami bisa sesuai dengan kebutuhan pabrikan.
Kedua, pemerintah kemudian melakukan sosialisasi kepada petani tembakau terkait besaran tembakau yang dibutuhkan pabrikan. Selain itu, sosialisasi berisi tentang awal mulainya tanam dan akhir panen setelah berkoordinasi dengan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika.
Ketiga, melakukan pendampingan kepada petani tentang jenis benih dan bibit yang pas dengan tanah dan cuaca di Madura, serta sesuai dengan kebutuhan pabrik. Seluruh penyuluh pertanian dan perkebunan dikerahkan mendampingi petani.
Keempat, mengundang perwakilan pabrik tembakau yang ada di Pamekasan untuk mengetahui buka tutup gudang. Sehingga petani tahu kapan waktunya memanen tembakau dan menjual tembakaunya.
Kelima, melakukan pemantauan ke gudang-gudang tembakau saat pembelian tembakau oleh pabrikan. Hal ini dalam rangka untuk meminimalisir adanya kecurangan pengambilan sampel tembakau di luar ketentuan yang sudah diatur di dalam tata niaga tembakau.
“Jika masih ada tembakau petani yang belum terserap, pemerintah melakukan negosiasi lagi kepada pengusaha agar memperpanjang masa pembelian tembakau. Usaha ini berhasil dilakukan Kiai Kholil sehingga semua petani bisa menjual tembakaunya sampai habis,” pungkas Kholil mengurai yang keenam.
Syafa, Mata Madura