Berita Utama

Kabar DAK Rp 96 M Hangus, Pegiat Anti Korupsi Minta Kejelasan Eksekutif – Legislatif

Mathur Husyairi, Ketua Jaka Jatim
Mathur Husyairi, Pegiat Anti Korupsi Bangkalan
Mathur Husyairi, Pegiat Anti Korupsi Bangkalan

MataMaduraNews.com – BANGKALAN -Kabar hangus sekitar Rp 96 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016 untuk Kabupaten Bangkalan hingga kini masih belum fix. Kendati demikian, informasi yang dihimpun MataMaduraNews.com, biaya proyek berasal dari DAK yang terlanjur dikerjakan kontraktor terpaksa dicairkan lewat DAU (Dana Alokasi Umum) APBD Bangkalan 2016.

Kabar hangus dana DAU itu sudah menjadi buah bibir dikalangan birokrasi dan politisi Bangkalan.Penyebabnya adalah 16 SKPD telat menyerahkan tahapan SPJ ke pemerintah pusat.

Buntut kesimpangsiuran kabar hangus dana DAU itu,  aktivis anti korupsi Bangkalan, Mathur Husyairi mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Bangkalan, Kamis (05/01/2017) sekitar pukul 10 Wib pagi. Kedatangan Mathur untuk mencari kejelasan kabar tersebut.  Namun sayang, kehadiran pria berkacamata ini tidak menuai hasil.Sebab Ketua DPRD Bangkalan, Imron Rosyadi bersama anggotanya sedang tidak di kantor. Imron hanya berstatus di facebook jika dirinya masih akan ngantor jam 1 siang dalam acara Bamus.

Merasa kecewa, Mathur mendatangi kantor BPKAD Bangkalan dengan harapan dapat penjelasan masalah kebijakan pengalihan dana Rp 96 miliar dari DAK ke DAU. Namun Kepala BKPAD, Dwi Wibagio juga tidak di kantor. Saat dihubungi melalui saluran handphone, dia menyarankan Mathur untuk menemui Kepala Bagian Anggaran, Bukhori. Lagi-lagi, Mathur kurang beruntung karena yang bersangkutan juga sedang di luar kantor.

Dengan penuh rasa kecewa, di depan awak media aktivis yang getol menyuarakan anti korupsi itu berusaha menghibur diri dengan mengatakan bahwa mungkin pejabat lagi sedang semi libur.

“Mungkin pejabat masih semi libur atau mogok kerja karena gajinya telat atau apalah gak tahu juga padahal saya hanya ingin menanyakan perihal pengalihan dana tersebut. Ini kan lucu dana sebesar Rp 300 miliar tidak diserap tapi malah merogoh DAU yang diperuntukkan masing masing SKPD,” ungkapnya.

Masih kata Mathur, dirinya juga ingin mengetahui sejauh mana peran DPRD dalam menjalankan tugasnya. “Saya yakin beliau (ketua DPRD) tahu. Dan kalau beliau tidak tahu justru aneh, berarti Pemkab jalan sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, MataMaduraNews.com mencoba konfirmasi kepada ketua DPRD Bangkalan melalui telepon seluler, namun tidak mendapatkan respon walaupun nada dering terdengar tersambung.

Reporter: Hasin, Mata Bangkalan

Editor: Agus

Exit mobile version