Muin TV
NKRI = Negara Kepolisian Republik Indonesia. wkwkwk…..
Lukman bin Saleh
Selama ini kita hanya fokus ke aparat keamanan, khususnya polisi yang menembakkan gas air mata sembarangan. Ternyata ada yang lain lagi. Polisi sudah minta jadwal dimajukan. Di tolak mentah2 PT. LIB. Sekuat itukah PT. LIB? Atau selemah itukah polisi? Tidak. Ternyata PT. LIB nampak sekuat itu karena ada polisi juga di dalamnya. Bintang 2. Direktur Operasional PT. LIB adalah Irjen Pol (purn) Sudjarno. Dialah yang berkomunikasi dengan Kapolres Malang bahwa jadwal tidak bisa dimajukan. “Dik, ini tidak bisa dimajukan karena ini sudah jadi bagian kontrak dengan Indosiar.” Kalau zaman Orba, TNI ada di mana-mana. Lurah, camat, bupati, gubernur, Menteri, Dirut, komisaris, dan lain-lain. Rupanya zaman sekarang giliran Polisi-lah yang ada di mana-mana. #ReformasiPolisi
Mirza Mirwan
FIFA itu organisasi cabang olahraga yang sangat berwibawa. Semua asosiasi sepakbola yang menjadi anggotanya patuh pada apapun yang menjadi keputusan FIFA. Di FIFA tidak dikenal hak veto seperti di DK PBB, yang keputusannya (baca: resolusi) bisa diveto oleh 5 negara yang menjadi anggota tetap DK — AS, Tiongkok, Rusia, Perancis dan Inggris. Dari jumlah anggota, FIFA juga mengalahkan PBB. FIFA punya 211 asosiasi sepakbola dari 211 negara, sementara PBB hanya punya 193 negara anggota. FIFA punya statuta (semacam anggaran dasar) yang mewajibkan anggotanya untuk mengurus rumahtanggannya sendiri. Pemerintah di negara asosiasi anggota FIFA tidak boleh ikut campur dalam urusan rumahtangga asosiasi. Di Indonesia, misalnya, betapapun jengkelnya pemerintah terhadap PSSI, tetap saja tak bisa merombak PSSI. Bisa-bisa kena sanksi FIFA, PSSI dibekukan. Yang bisa merombak PSSI ya klub-klub yang menjadi anggota PSSI melalui kongres yang, menurut statuta FIFA, harus diadakan setiap dua tahun sekali. Oh iya, mongomong, menyusul tragedi Kanjuruhan kemarin itu kantor PSSI mengibarkan bendera PSSI setengah tiang, nggak, ya. Di Zurich, di mabes FIFA, bendera FIFA dan PSSI serta 210 asosiasi lainnya dikibarkan setengan tiang, lho.
Wahyudi Kando
Dato DI, Dari Uraian Dato’ sebagai penggila bola at tepatnya penggemar lah yaa….Jelas terbaca dan tertulis. Pembuat ricuhnya suatu pertandingan SUPPORTER & WASIT….ini rootscasenya. Ayooo Buat Aturan yg Tegas buat kedua factor ini….Jika penonton lompar pagar….Black list tidak bisa nonton seumur hidup, jika wasit tidak beres Blacklist….Symple dahhh. Silakan FIFA Datang