matamaduranews.com–SUMENEP-Setelah sekian lama menjauh dari ingar bingar politik praktis, akhirnya H. Samioeddin ‘turun gunung’ lagi untuk kembali memainkan peran politiknya guna membangun bangsa ini.
Karena itu, kehadiran bapak dengan empat anak tersebut pada Pemilu 2019 lalu merupakan sebuah kejutan politik bagi para politisi di Dapil V. Terutama bagi caleg petahana dari PKB di dapil yang meliputi Batuputih, Gapura, Batang-Batang, dan Dungkek itu.
Alhasil, H. Sami’-sapaan akrab H. Samioeddin, benar-benar memberi kejutan di luar dugaan. Bagaimana tidak, perolehan suara yang didapat mampu mengugurkan petahana yang separtai dengannya yakni H. Nayatullah.
Tak heran, laki-laki paruh baya tersebut sebelumnya memang sempat menduduki kursi parlemen pada tahun 1999 sampai 2004. Hanya saja, setelah itu ia lebih memilih fokus mengabdi di Pondok Pesantren Al Karimiyyah Beraji, Gapura.
Selain sebagai guru, tugas utama di Ponpes asuhan Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim itu adalah sebagai Ketua Yayasan. Maka dengan pengalamannya tersebut, kehadiran H. Sami’ di kursi DPRD kali ini tidak perlu diragukan.
“InsyaAllah tidak lupa tentang tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat,†jawab H. Sami’ sambil tertawa kecil, Selasa (07/05/2019).
Setelah ditanya pertimbangan apa yang mendorong kuat untuk kembali terjun ke dunia politik praktis, padahal selama ini sudah ‘naik gunung’ dan fokus mengurus lembaga pendidikan, H. Sami’ mengaku semua disebabkan adanya dorongan dan desaakan dari sejumlah tokoh sepuh supaya dirinya turun kembali ke arena politik untuk memperjuangkan kepentingan umat.
“Awalnya PAC Gapura sudah sepakat untuk mengusung Kiai Ersyad untuk diusung guna mewakili Gapura. Tetapi beliau tak berkenan, akhirnya para kiai sepuh NU Gapura bersepakat meminta saya agar maju,†cerita Caleg terpilih Nomor Urut 01 dari PKB itu.
Kendati demikian, lanjut H. Sami’, mulanya ia tetap pada pendirian awal yakni tidak berkenan maju sebagai Caleg. Karena selain alasan keluarga yang juga kurang setuju, tanggung jawab lembaga juga menjadi pertimbangan utama.
“Tapi setelah ada restu dari K. Busyro dan dukungan dari MWC NU, Kiai sepuh dan PAC Gapura, akhirnya saya bersedia kembali nyalon,†paparnya.
Oleh karena itu, H. Sami’ berkomitmen ke depan akan lebih fokus merawat akar rumput PKB dan NU.
“Karena tujuan para sepuh mendorong saya untuk nyalon tidak lain untuk menata PKB hingga akar rumput,†pungkasnya.
Rusydiyono, Mata Madura