Kartini dan Perempuan di Masa Pandemi

×

Kartini dan Perempuan di Masa Pandemi

Sebarkan artikel ini
Hari Kartini
Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Hari Kartini sudah pasti diperingati. Di tanggal 21 April ini kaum perempuan diajak menelaah sebuah perjuangan, bukan sekadar menandai tanggal pada kalender.

Terlebih peringatan Hari Kartini di tahun 2021 ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, yang menuntut perempuan lebih cerdas memaknai apa itu Hari Kartini.

Dalam hal ini, Nyai Dewi Khalifah, sosok perempuan yang sekaranh berstatus Wakil Bupati Sumenep menyampaikan pandangannya bagaimana memaknai Hari Kartini yang semestinya.

Kepada perempuan masa kini, ia berharap agar turut berpikir lebih kreatif dan inovatif, mengingat saat sekarang masih dalam suasana pandemi Corona.

Selayaknya wanita harus pandai memanfaatkan waktu untuk mengenal digital dan bisa memanfaatkannya sebagai peluang usaha meningkatkan perekonomian keluarga.

Menurut Nyai Eva, di masa pandemi kaum ibu harus bisa melihat peluang ekonomi agar dapat menopang ekonomi keluarga, seperti halnya memasarkan dagangan secara online.

“Hal ini memang menjadi alternatif terbaik bagi perempuan, karena kondisi saat ini melek Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi kebutuhan,” ujar Nyai Eva.

Ia berpesan, perempuan saat ini juga harus pintar-pintar memanfaatkan peluang usaha, seperti berjualan online dengan cara meng-share di Media Sosial (Medsos).

“Jadi harus kreatif dan terus berinovasi,” tegas Nyai Eva yang juga Ketua Cabang Muslimat NU Sumenep.

Selain urusan ekonomi, Nyai Eva mengingatkan kembali para wanita, khususnya perannya di masa pandemi juga memiliki peran penting dalam keluarga.  Seperti menjaga kesehatan keluarga, menjadi guru bagi anaknya selama pembelajaran masih di rumah, serta ikut menyukseskan program vaksinasi dan sebagainya.

“Perempuan sekarang juga perlu memiliki pendidikan yang tinggi supaya bisa berdaya di masa depan,” tutup Nyai Eva.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan