Berita Utama

Kenapa KPK Intai Rumah Pejabat Pamekasan? Ini Jawaban Jaka Jatim

Rumah Syafii yang diintai KPK.

Rumah Syafii yang diintai KPK.

MataMaduraNews.comPAMEKASAN-Para aktivis Pamekasan mendengar ada sejumlah rumah pejabat Pamekasan yang menjadi intaian KPK, sejak beberapa bulan lalu. Untuk apa petugas KPK mendatangi dan mengintai rumah sejumlah pejabat Pamekasan? Ternyata, Ketua LSM Jaka Jatim, Mathur Husyairi memiliki jawaban.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Mathur mengaku mendampingi salah satu penyidik KPK saat melihat rumah sejumlah pejabat Pamekasan. Dia bersama penyidik KPK datang ke Pamekasan sekitar bulan April 2017.

“Saya datang ke Pamekasan sekitar dua bulan sebelum puasa bersama petugas KPK. Sedang memetakan para kontraktor dan melihat sejumlah rumah pejabat Pamekasan,” terang Mathur, kepada MataMaduraNews.com, Kamis (17/8/2017) via telpon.

Ada pun rumah yang dilihat petugas KPK sejak April lalu adalah:

  1. Rumah Achmad Syafii, Lawangan Daya, Pademawu.
  2. Rumah Ismail Bey, Kepala Dinas Kesehatan, Graha Permai, Tlanakan
  3. Rumah Totok Suhartono, Kepala DPU Bina Marga, Gladak Anyar, Kota Pamekasan.
  4. Rumah Rahmat Kurniadi Suroso, Kabag Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, (LPSE), Lawangan Daya, Pademawu
  5. Rumah Hairul Hidayat, eks Kabag Administrasi Pembangunan, Jelmak, Pamekasan.
  6. Rumah Jon Yulianto, Kepala Diskop UKM, Bugih, Pamekasan

Keinginan petugas KPK mendatangi rumah para pejabat Pamekasan dan memetakan para kontraktor besar di Pamekasan, kata Mathur untuk membongkar praktek korupsi di Pamekasan.

Kenapa terjadi OTT dana desa?. “OTT dana desa hanya kebetulan saja yang kena sadap KPK. Intinya, KPK ingin membongkar praktek-praktek korupsi di Pamekasan,” beber pria yang pernah mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) atas undangan USA.

Johar Maknun, Mata Madura

Exit mobile version