Catatan

Kepada Siapa Dukungan Politik Kiai Busyro di Pilkada Sumenep 2020?

KH A. Busyro Karim

Catatan: Hambali Rasidi

PERBINCANGAN Pilkada Sumenep 2020 sudah mulai seksi. Selain para politisi dan aktivis Sumenep mewarnai wacana Pilkada. Lembaga Survei, Santri Politika tiba-tiba merilis nama-nama figur yang dinilai memiliki potensi terpilih di Pilkada Sumenep 2020.

Nama-nama hasil kajian dan survey Santri Politika nyaris persis seperti figur-figur yang diulas Majalah Mata Madura, akhir Juni lalu. Pertimbangan Santri Politika berdasar kapabilitas, performa dan kans mereka yang bakal meramaikan Pilkada Sumenep 2020.

Wabup Sumenep Ach. Fauzi salah satu figur yang disebut. Saya lebih tertarik membahas kecendrungan arah politik Fauzi. Apakah hendak nyalon bupati atau nyalon wabup di Pilkada Sumenep 2020.

Jika benar Fauzi nyalon bupati, jelas arah koalisi politik Kiai Busyro ikut berbeda. Sebagai Ketua Dewan Syuro DPC PKB Sumenep, Kiai Busyro tentu tak ingin, PKB sebagai parpol pemenang pemilu di Sumenep tak berebut kursi bupati.

Kendati belum ada pernyataan resmi dari Fauzi hendak bersama siapa di Pilkada nanti. Tapi, kasak kusuk sudah terdengar santer akan menggandeng Nyai Eva sebagai bacawabup dirinya.

Sebelum jelas dan sah ijab qabul pinangan politik disampaikan Fauzi. Terdengar riang PKB memunculkan figur bacabupnya. Deretan nama-nama masuk kantong nominasi bacabup.

Di tengah riang gembira PKB ada pertanyaan, kepada siapa arah dukungan politik Kiai Busyro. Pertanyaan ini mafhum. Incumbent karena tak bisa nyalon lagi. Juga dikata politisi tiada banding. Kenyang lapangan dan penguasaan teritorial politik Sumenep menjadi salah satu dalih. Arah dukungan politik Kiai Busyro menjadi penentu kemenangan di Pilkada Sumenep 2020.

Banyak orang bertanya kepada siapa dukungan politiknya, Kiai Busyro menjawab belum ada. Tapi beliau menjawab pasti berpihak total kepada calon yang didukung PKB.

Siapa figur itu? Nyaris belum ada yang bisa menebak dan membaca pikiran politik Kiai Busyro. Semua masih jadi teka-teki. Misteri ini sedikit bisa diurai dari hal-hal logis.

Pertama, orang-orang yang selama ini punya hubungan dekat dengan Kiai Busyro. Kedekatan ini bisa diartikan, secara politik dan emosional. Siapa saja orang itu, anda bisa mereka-reka sendiri.

Kedua, figur-figur yang memiliki potensi terpilih. Pertimbangan itu berdasar kemampuan dan peluang. Dua hal ini bisa diartikan masyarakat menilai mampu menjabat bupati sehingga mudah meyakinkan masyarakat. Tafsir lain, memiliki modal cukup untuk biaya kampanye. Sehingga pemilih tak banyak menoleh jika diajak.hehehe

Ketiga, figur yang bakal didukung Kiai Busyro bisa menjadi kepanjangan politiknya. Dalih ini bisa mengacu sejarah kehidupan dan perjalanan politik Kiai Busyro yang lahir di pesantren dan besar di politik.

Keempat, orang yang bisa dipercaya Kiai Busyro. Kepercayaan dimaksud adalah orang yang teruji jika dimandatkan tak akan khianat.

Kelima, orang yang menurut keyakinan Kiai Busyro bisa terpilih. Keyakinan ini berdasar perpaduan rasional dan irrasional. Yang irrasional masuk ranah private Kiai Busyro.

Keenam, hanya Kiai Busyro dan Allah yang ngerti siapa yang bakal didukung dalam Pilkada Sumenep 2020.

Pesona Satelit, 17 Juli 2019

Exit mobile version