Kepala BPBD Sumenep Jelaskan Rilis Tsunami di Kalianget, Raas dan Sekitarnya

Rilis Tsunami di Kalianget, Raas dan Sekitarnya
Kepala BPBD Sumenep, Rahman Riadi di Pelabuhan Kalianget, Kamis (18/10). (Foto/Ist)

matamaduranews.comSUMENEP-Pasca rilis BMKG pusat yang menyebut Kalianget Sumenep dan sekitarnya berpotensi ada gelombang tsunami setinggi 3 meter.

Tak sedikit pembaca Mata Madura bertanya kebenaran rilis itu.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Untuk memastikan itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi meminta kepada masyarakat Sumenep agar tak panik adanya kabar gelombang tsunami di Kalianget dan sekitarnya..

Katanya, informasi dari BMKG pusat merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai. Tak perlu direspon berlebihan. Apalagi bikin cemas dan panik.

“Isu tsunami hanya potensi sesuai dengan rilis BMKG pusat. Belum tentu terjadi dalam waktu dekat. Namun perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” kata Rahman kepada media, Rabu (7/4/2021).

Adanya rilis BMKG pusat hingga survei lokasi di Pelabuhan Kalianget, katanya, untuk menyiapkan jalur evakuasi tsunami dengan rambu-rambu apabila gelombang tsunami benar terjadi.

Dikatakan, BPBD Sumenep sedang mempersiapkan untuk melakukan mitigasi potensi bencana. Termasuk dukungan sarana prasarana dan rambu-rambu jalur evakuasi.

Karena itu, Rahman berharap ada sinergitas dari berbagai pihak agar masyarakat sekitar pelabuhan Kalianget dan masyarakat pesisir ada diedukasi sehingga bisa evakuasi mandiri bila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Rahman menyebut, wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tsunami selain Kalianget, ada Kecamatan Raas, Sapudi, Talango dan sebagian pesisir Kalianget

Seperti diketahui, BMKG pusat merilis berdasar hasil simulasi pemodelan tsunami yang dilakukan Tim Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG dengan kekuatan gempa M=7.8 (worst case) di sistem patahan bahwa wilayah sekitar Pelabuhan Kalianget.

Adanya kekuatan gempa itu, berpotensi tsunami dengan ketinggian mencapai 3 meter, dan prakiraan waktu tiba tsunami kurang dari 4 menit.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati bersama tim gabungan BMKG Jawa Timur, BPBD Sumenep, Syahbandar, dan Pelindo Kalianget sudah melakukan survei lapangan di Pelabuhan Kalianget, Jumat 2 April 2021.

Kedatangan BMKG pusat untuk mengecek persiapan jalur evakuasi apabila terjadi gelombang tsunami.

Keesokan hari, rombongan BMKG pusat menemui Bupati Sumenep, Ach. Fauzi di Pendopo Keraton pada hari Sabtu 3 April 2021.

Mereka memberi tahu Bupati Fauzi bahwa akan terjadi gelombang tsunami di sekitar Kalianget.

Rusydiyono, Mata Madura

Exit mobile version