Ketua DPD PPNI Sumenep: Refleksi HKN itu Bertahan, Ikhlas Berikan Pelayanan

Hari Kesehatan Nasional
Ketua DPD PPNI Sumenep, Moh. Nur Insan. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun di tengah wabah virus Corona. Perayaannya pun dikemas sederhana, kendati demikian tidak kehilangan makna yang sebenarnya.

Lantas seperti apa cara memaknai perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 tahun ini di tengah wabah Corona?

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Seperti halnya pernyataan Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Sumenep, Moh. Nur Insan, cara simpel merayakan HKN di masa pandemi yaitu tetap bertahan berjuang melawan virus Corona.

Bagi Nur Insan, refleksi HKN sejatinya tidak lain adalah semangat bangsa dalam menjaga gawang pertahanan agar tidak bobol sebab serangan virus Corona.

Tentunya, semangat ini tidak hanya muncul dari tenaga medis yang selama ini sepenuh hati melawan virus membahayakan itu. Melainkan dari semua elemen masyarakat, bahu membahu saling menguatkan dan mengedukasi diri dan sekitarnya tentang disiplin protokol kesehatan.

“Tidak hanya kepada perawat atau tenaga kesehatan yang lain, melainkam semua elemen masyarakat harus selalu disiplin memakai masker dan prokes yang lainnya,” ujar Nun Insan kepada Mata Madura, Kamis (12/11/2020) kemarin.

Mengingat PPNI adalah rumah besar tenaga perawat dari sisi keorganisasian, maka sebagai nakhoda Nur Insan berpesan agar perawat bermental baja dalam menghadapi situasi masyarakat yang beragam, termasuk urusan pencegahan virus Corona.

Kata dia, perawat senantiasa, harus selalu mengingat akan bekal yang diberikan sebelum bertugas. Bekal itu adalah setiap masyarakat yang datang meminta pertolongan sudah pasti sakit. Bisa sakit fisik, sakit pikiran dan sakit secara ekonomi.

Sehingga menghadapi situasi yang demikian, perawat tetap harus sabar dan ikhlas memberikan pelayanan yang maksimal.

“Cara sederhana menghadapinya cukup dengan membangun komunikasi yang baik, tidak melulu dengan kata-kata, bisa dengan bahasa tubuh yang baik pula,” pesannya.

Rusydiyono, Mata Madura

Exit mobile version