KGN dan JKN, Cara Pemkab Sumenep Perhatikan Guru Ngaji

×

KGN dan JKN, Cara Pemkab Sumenep Perhatikan Guru Ngaji

Sebarkan artikel ini
Kartu Guru Ngaji
SIMBOLIS: Bupati Sumenep, Achmad Fauzi didampingi Wabup Nyai Hj. Dewi Khalifah menyerahkan Kartu Guru Ngaji dan JKN KIS pada salah satu guru ngaji, Jumat (25/6/2021). (Foto IST/Kominfo Sumenep)

matamaduranews.comSUMENEP-Kesejateraan guru ngaji menjadi atensi Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Nyai Hj. Dewi Khalifah sedari awal mencalonkan diri menjadi pemimpin Kota Keris.

Kendati perhatian terhadap pejuang pendidikan itu sudah ada sebelumnya, di kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi dan Wabup Nyai Eva ini makin ditingkatkan dari sisi nominal dan jumlah penerima bantuan.

Hal tersebut dilakukan sebagai apresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terhadap guru ngaji yang terus bersabar dan telaten mendidik serta menyalurkan ilmunya kepada anak-anak di desa masing-masing.

Berbeda dengan sebelumnya, bantuan guru ngaji tahun ini hadir dalam bidang ekonomi dan kesehatan, berupa kartu. Bupati Fauzi meluncurkan Kartu Guru Ngaji Bismillah Melayani dan JKN KIS, di Balai Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Jumat (25/06/2021).

Saat peluncuran KGN dan JKN, Bupati Fauzi menitipkan masa depan santri dan anak-anak pada guru ngaji. Karena santri dan anak-anak merupakan aset penerus bangsa yang harus dijaga dan dididik secara bersama-sama, termasuk oleh para guru ngaji.

Menurut Bupati keberadaan guru ngaji selama ini sangat luar biasa kontribusinya. Sebab, dari situlah anak-anak diberikan pendidikan dasar ilmu keagamaan, mulai dari belajar mengaji hingga akhlak dan budi pekerti.

“Tangan dingin guru ngaji inilah yang selama ini telaten mengajarkan anak-anak kita, dari sebelumnya tidak bisa baca al-Quran hingga lancar, doa-doa, bahkan mereka diajari akhlak. Ini luar biasa. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep hadir untuk memperhatikan para guru ngaji,” terangnya.

Salah satu wujud perhatian Pemkab Sumenep kepada para guru ngaji ialah memberikan bantuan Rp 1.200.000,-. Fauzi menyadari, itu tidaklah cukup. Sehingga, keikhlasan dan kesabaran para ustaz, termasuk kiai langgar, tetap akan menjadi atensi ke depan.

“Saya sadar betul, dana 1.200.00,- pasti tidaklah cukup, ini hanya stimulan. Kami ingin hadir untuk para guru ngaji dan memberikan apresiasi. Tahun depan akan diupayakan agar ada penambahan, baik nominal bantuan maupun jumlah penerimanya,” tambahnya.

Selain bantuan lewat Kartu Guru Ngaji di sisi ekonomi, Pemkab Sumenep juga menjamin kesehatan para pendidik dengan menghadirkan JKN KIS. Semua itu sebagai apresiasi terhadap jasa para guru ngaji.

“Kami tidak hanya ingin memberikan bantuan lewat Kartu Guru Ngaji, kami juga berikan JKN KIS untuk menjamin kesehatan mereka. Ini gratis karena dibiayai oleh pemerintah,” pungkas Bupati Fauzi.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan