matamaduranews.com-Lembaga Survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) membuat berbagai simulasi Calon Wakil Gubernur pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.
Di antara simulasi pendamping, duet Khofifah-Fauzi sebagai paslon Cagub-Cawagub Jatim 2024 diprediksi menang.
Direktur ARCI Baihaki Siratj memaparkan, berdasar simulasi tertutup terhadap tiga pasangan, duet Khofifah Indar Parawansa-Achmad Fauzi memperoleh dukungan 40,1 persen.
Pasangan Emil Elestianto Dardak-Fauzan Fuadi 17,2 persen.
Pasangan Heru Tjahjono-Eri Cahyadi 10,5 persen.
“Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 32,2 persen,” terangnya melalui keterangan tertulis di Surabaya.
Baihaki menjelaskan, setiap tokoh dalam pasangan simulasi tersebut digandengkan dengan sosok milenial.
Achmad Fauzi, misalnya, disimulasikan berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa sebagai tokoh milenial berprestasi.
Fauzi politisi PDIP yang saat ini menjabat Bupati Sumenep. Fauzi dinilai memiliki basis massa cukup besar yang dapat mendongkrak perolehan suara.
Menurut Baihaki, hasil survei tersebut bisa menjadi alternatif atau pilihan politik paling realistis.
“Khofifah harus mencari kader dari PDIP untuk mengamankan suara nasionalis dan di Madura,seandainya duet dengan Emil Elestianto Dardak tidak berlanjut pada Pemilu Gubernur Jawa Timur 2024 mendatang,” tutur Baihaki.
Lanjut Baihaki, elektabilitas Achmad Fauzi terus mengalami kenaikan, yakni 4,7 persen. Padahal pada survei periode sebelumnya, Bupati berciri khas menggunakan blangkon itu hanya 2,08 persen.
Survei ARCI dilakukan pada 5-12 September.
ARCI menggunakan metodologi multistage random sampling dengan 1.200 responden.
Survei ini memiliki margin of eror sebesar -+2,8 Persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei itu, jika Khofifah digandeng dengan Emil, angkanya 43,5%.
Angka Khofifah-Emil juga unggul jauh dari pasangan lain seperti Halim Iskandar-Irsyad Yusuf yang meraih 7,8%.
Khofifah-Emil juga unggul dari pasangan Anwar Sadad-Sarmuji yang meraih 6,7% dan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Abu Bakar yang meraih elektabilitas 6,3%.
Namun lagi-lagi, sebanyak 35,7% pemilih masih belum menentukan atau belum menjawab.
Sementara jika Khofifah tidak dilibatkan dalam simulasi Pilgub Jatim, Emil Dardak merupakan sosok yang paling berpeluang menang, meski angkanya masih belum dominan.
Saat Emil Dardak disimulasikan dengan Anwar Sadad, elektabilitasnya meraih 18,3%, unggul atas pasangan Tri Rismaharini-M Sarmuji yang meraih elektabilitas 10,4%. (*)