Kisah H Imron Tohir; Sukses di Tanah Rantau, Lalu Hidupkan Kampung Halaman

Imron Tohir

matamaduranews.comBANGKALAN-Kisah perantau sukses bukan berarti  memutuskan romantisme kampung halaman.

H. Muhammad Imron Tohir atau yang lebih dikenal Mas Imron masuk kedalam deretan pengusaha yang sukses berkat kerja keras dan ketekunannya dalam berusaha.

Tetapi juga tak lupa pada kampung halaman. Beliau dilahirkan di sebuah desa berbukit kapur di daerah Morombuh, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, Madura.

Datang dari keluarga biasa saja. Mas Imron membuktikan dirinya mampu menjadi orang sukses dengan modal keberanian dan pengetahuan dengan bisnis kacamata optik di Jakarta.

Beliau lahir dari rahim ibu Mihani dan Bapak bernama Tohir. Tercatat Mas Imron lahir 18 Oktober 1975.

Siapa sangka, Mas Imron bekerja sebagai penjual kacamata, ia akhirnya bisa memiliki bisnis kacamata sendiri dan saat ini sudah menjadi reseller kacamata di Jakarta dan owner Indoraya.

Ceritanya ia banyak belajar seputar kacamata dari perjalanan ke belahan dunia. Sudah 22 negara ia singgahi dalam rangka eksport-import kacamata.

China, Korea dan Malaysia sudah tak asing bagi dirinya. Apalagi Perancis dengan gunung saljunya sudah ia singgahi. Tak lain dalam rangka perjalanan bisnisnya.

Pointnya adalah Bergerak, kata mutiara yang dipaparkan kepada Mata Madura :

“Bergeraklah dengan cepat menabrak apapun masalahnya. Jika tidak cepat menabrak rintangan, kita akan kalah langkah karena waktu bergerak cepat”.

Berbicara dunia dagang, pasar Senen Jakarta. 99 persen penjual kacamata disana adalah orang Morombuh. Supliernya tak lain adalah Mas Imron.

Begitupula, keluarga beliau. Datang dari keluarga kacamata. Mengapa? 7 keluarga Mas Imron semua menjadi suplier kacamata di Jakarta.

Dalam hal politik dan sosial dia juga tak kalah saing. Perbincangan dunia politik dan sosial selalu dia mengikuti. Tak lain karena ingin menambah wawasan.

Oleh karena itu, belakangan banyak muncul gagasan untuk memajukan Indonesia dari daerah karena potensi Indonesia tersebar di seluruh wilayahnya, bukan hanya di Ibukota. Begitupula bagi Madura.

Belakangan, dirinya memilih untuk kembali melirik kampung halaman untuk berbuat nyata. Mereka menjadi orang yang peduli dengan kampung di mana Ia berasal, untuk turut memajukan Indonesia. Salah satunya Desa Morombuh. Lebih luasnya Bangkalan.

Membangun Indonesia dari Morombuh Kwanyar

Gagasan ini yang mendorong adanya energi dari Pemuda daerah untuk berkontribusi secara nyata di kampungnya. Tak lain bagi Mas Imron untuk menginspirasi Pemuda Desa Morombuh agar bergerak cepat mengikuti arus perkembangan zaman. Mendirikan beasiswa gratis bagi yang ingin berkuliah itu adalah tawarannya bagi pemuda morombuh.

Kepedulian secara bersama

Dunia yang semakin berkembang hari ini semakin menuntut kita melakukan kerja yang di atas rata-rata, salah satunya bagaimana cara peduli ke kampung halaman. Saat ini peduli kampung tidak bisa hanya dilakukan seorang diri saja oleh Pemuda.

Pemuda harus mengajak rekan-rekannya agar bisa merasakan dan melakukan hal serupa. Pemuda harus menularkan kepedulian ini agar bisa memberikan dampak yang jauh lebih besar.

Memanfaatkan komunitas untuk saling berbagi kepedulian sudah dilakukannya dengan membagikan kacamata safety ratusan ribu di Bangkalan dan face shilf bagi tenaga medis.

Memanfaatkan Teknologi

Peduli dengan kampung halaman bukan berarti harus tinggal dan menetap di kampung halaman. Kepedulian itu bisa mewujud nyata walau  berada di luar dari kampung.

Teknologi adalah jawabannya. Dengan memanfaatkan teknologi, akses informasi dan akses bekerja dan akses untuk berkarya bisa dilakukan dimana saja. Teknologi bisa mendekatkan jarak yang jauh.

Teknologi ini pula yang akan menghantarkan ide-ide pembangunan daerah mengemuka di jagad dunia nyata dan dunia maya.

Dengan teknologi pula, kolaborasi rantau-kampung bisa semakin mudah. Kita sadari atau tidak, banyaknya grup
Whatshaap atau Facebook menjadikan kita lebih mudah berkomunikasi.

Lakukan Aksi Nyata

Gagasan hanya tinggal gagasan jika tidak mewujud dalam satu tindakan nyata. Teknologi hanya tinggal teknologi jika tanpa menghasilkan satu kolaborasi dalam karya.

Peduli hanya menjadi obrolan tanpa makna jika hanya larut dalam diskusi saja. Kesemuanya harus disempurnakan dengan melakukan satu aksi nyata.

Aksi nyata inilah mendorong para pemuda untuk bisa berbuat untuk kampung halamannya. Dengan aksi nyata pemuda akan semakin bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan dan bisa mengukur dampaknya.

Konsistensi Pemuda

Menciptakan perubahan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Para Pemuda harusnya sadar betul hal ini. Tidak ada perubahan yang bisa diperoleh dalam sekejap mata, apalagi sebuah upaya pembangunan kampung halaman.

Ada banyak cerita bahwa untuk mencapai kemajuan akan menemui banyak tantangan baik dari diri sendiri ataupun dari orang lain.

Terlebih jika berbuat nyata di Morombuh, tantangannya lebih berat dari biasanya, karena menghadapi orang Madura yang tidak mudah.

Namun percayalah, pemuda yang mampu mencapai cita-cita perubahan dan membangun kampung halamannya adalah yang bisa bertahan kuncinya adalah konsistensi.

Begitulah sekelumit cita-cita Mas Imron Tohir untuk menginspirasi sekaligus memotivasi para generasi muda khususnya di Bangkalan Madura, untuk terus berjuang mengubah keadaan lebih baik di masa depan.

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version