NasionalOlahraga

Kisah “Penjual Dawet” Kanjuruhan Malang

"Penjual Dawet" Kanjuruhan Malang
Suprapti Fauzie mengaku penjual dawet saat tragedi Kanjuruhan Malang.

baba kumasafii

Satu2nya kapolda yang saya rasakan gebrakannya adalah mantan kapolda bali pak Golose. Jaman beliau jadi kapolda bali, preman terminal jadi sopan2. Dan langsung kembali beringas begitu beliau selesai menjabat

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Jimmy Marta

Semakin kita ikuti cerita tragedi kanjuruhan ini, makin kita prihatin. Bagaimana bisa Polri menyebut tidak ada satupun korban yg tewas karena gas air mata. Itu umumnya karena kehabisan oksigen, kejepit.. Saya gk ngerti ini jurus silat apa yg dipakai. Main kata2. Menangkis, menghindar atau berkelit… Kita2 serasa mendengar pernyataan skenario awal duren tiga. Terasa tidak ada empati kepihak korban. Menurut TGIPF, pihak PSSI pun tidak merasa bertanggung jawab terhadap tragedi. Namun Komnas HAM lugas menyebut penyebab utamanya adalah gas airmata. Kita sedih, setelah peristiwa besar yg lahir bukannya pahlawan. Yg keluar justru pernyataan cuci tangan. Dan ada yg ditugaskan untuk cuci piring.

Isya Mahfud

Kalo mau kaya jangan jadi polisi, Krn polisi itu pengabdian. Tapi kenyataannya sebagian besar polisi kaya raya. Tidak pernah saya lihat polisi tinggal di rumah petak atau di rumah kontrakan.

Fenny Wiyono

Pengabdian orang “Madura” tidak main2.. semoga Pak Tedy yg berdarah Madura mengenali dengan benar siapa “Majikan dan Juragannya” yaitu Tuhan, Rakyat dan Negara. Bukan Jabatan apalagi atasan dalam korpsnya. Selamat bertugas Pak..

Exit mobile version