Kisah Petani Batumarmar; Dari Tembakau Beralih ke Bawang Merah

Samsul yang kini menggeluti pola tanam bawang merah (matamadura.mohlis)

matamaduranews.comPAMEKASAN-Samsul (48), warga Dusun Seccang, Desa Bangsereh, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan sudah lama beralih bercocok tanam dari tembakau. Dia memilih menanam bawah merah dengan penghasilan berlipat.

Samsul membudidaya bawang merah di lahan miliknya seluas 200 bata sejak enam tahun lalu. Tanah yang biasa ditanami tembakau kini disulap menjadi tanaman bawang merah seperti halnya petani di Brebes, Jawa Tengah.

Hasilnya pun menggembirakan. Dalam sekali panen bisa mencapai 2 ton. Jika harga jual Rp 25 ribu perkilogram, Samsul bisa mengantongi  uang Rp 50 juta untuk setiap kali panen.

“Awal tahun ini harga jualnya lumayan tinggi mas. Mulai dari Rp 20 ribu- Rp 30 ribu perkilonya. Bahkan saat itu hasil panen saya sampai 2 ton. Tapi musim kemarau sekarang harga sudah mulai menurun, berkisar Rp 10 ribu hingga 15 ribu perkilonya. Dengan harga itu petani masih untung. Mudah-mudahan musim hujan nanti harga jualnya sama seperti kemarin bahkan lebih,” cerita Samsul kepada Mata Madura, Sabtu (2/11/2019).

Menurut Samsul, potensi budidaya bawang merah saat ini sangat bagus dan menjanjikan. Karenanya, Samsul memilih belajar cara bercocok bawang merah secara otodidak. Menyerap pengalaman dari sejumlah petani bawang merah.

“Awal-awal saya sering komunikasi sama senior saya. Mulai dari sebelum tanam, perawatan, hingga bagaimana cara mengoplos obat-obatannya,” tambah Samsul.

Dalam sekali tanam hingga panen, Samsul membutuhkan modal sekitar Rp 12 juta hingga Rp 15 Juta untuk lahan 200 bata. Nominal tersebut digunakan untuk membeli bibit Rp 6 juta hingga Rp 8 juta. Sisisanya digunakan untuk perawatan. Mulai dari pupuk, operasional, buruh, serta biaya cangkul.

Samsul bisa membandingkan keuntungan tanam tembakau dengan bawang merah. Hasil untung yang dirasa Samsul adalah lebih menjanjikan bawang merah. Meskipun modal awal cukup besar.

“Bawang merah bisa dipanen dua bulan sekali. Sehingga perputarannya cukup cepat,” ucap Samsul.

Keuntungan lain yang dirasa Samsul dalam budidaya bawang merah adalah pola tanam yang tidak mengenal musim. Dalam setahun Samsul bisa panen hingga empat kali.

Mohlis, Mata Pamekasan

Exit mobile version