Entah, setan apa yang membisiki mahasiswa inisial M, 21, ini sehingga tega membakar kekasihnya sendiri, EG (20).
matamaduranews.com-Sungguh tragis jalan hidup EG (20). Mahasiswi UTM Bangkalan asal Tulungagung ini tewas mengenaskan setelah dibacok lalu dibakar oleh kekasihnya sendiri, inisial M (21), warga Desa Lantek Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Usai membunuh. Pria M ingin menghilangkan jejak tindakan kejamnya.
Karena itu, setelah tubuh EG tak berdaya. M manyirami sekujur tubuh EG dengan BBM. Lalu disulut korek api. Dengan harapan. Jasad EG hilang jadi arang dan abu.
Naas. Kobaran api itu tak cepat melalap jasad EG. Hingga suatu waktu. Minggu malam, 1 Desember 2024. Ada salah satu warga melintasi bekas pemotongan kayu di Desa Banjar, Kecamayan Galis.
Warga itu melihat bekas sisa pembakaran yang tergolong aneh. Setelah didekati. Ternyata tubuh manusia yang dibakar.
Penemuan warga itu, direkam dalam bentuk video pendek berdurasi 31 detik. Dalam unggahan itu, terdengar suara pria yang mengunakan bahasa Madura jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia begini bunyinya “duh ya Allah siapa yang membakar itu,”
Karuan saja. Video itu viral dan langsung menjadi atensi petugas kepolisian Resort Polres Bangkalan.
Polisi bergerak cepat menyelidiki motif pembunuhan itu. Dari hasil lidik. Polisi menemukan HP milik korban,
Dari HP itu, polisi mudah menemukan pelaku. Kemudian pelaku ditangkap polisi.
“Dari hp milik korban pihak kepolisian berhasil menemukan identias korban dan pelaku,” jelas Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya.
Keterangan Kanit V Satreskrim Polres Bangkalan IPDA Ferdiansyah, seluruh tubuh korban mengalami luka bakar yang sangat serius. Yang tersisa hanya kaki dan betis.
“Tubuh korban mengalami luka seperti tusukan senjata tajam bahkan jari manis korban hilang.Tangan kanan korban mengalmi luka-luka bahkan jari manisnya hilang seperti memang sengaja dipotong,” kata Ferdiansyah.
Berdasarkan keterangan tersangka kepada polisi, korban dan tersangka berpacaran sejak Mei 2024.
Sebelum tragedi pembunuhan, korban dan pelaku bermoncengan naik sepeda motor untuk datang ke tukang pijat.
Namun di perjalanan keduanya cekcok mulut atas kehamilan EG.
Sampai di TKP yang jauh dari permukiman warga. Tersangka emosi lalu menusuk senjata tajam ke tubuh EG.
Belum puas. Pelaku M melukai korban dibagian leher dan kepala sehingga korban tersungkur.
Belum puas. Tersangka M melanjutkan aksinya menggorok leher korban dan menyeret korban ke tempat bekas pemotongan kayu.
Lalu M menyirami tubuh korban dengan bahan bakar minyak ( BBM). (SAE)