Korban Tabrak Balap Liar di Bangkalan Cedera Otak, Pelaku Masih Berkeliaran

Korban Tabrak Balap Liar di Bangkalan Cedera Otak
Korban saat dirawat di RS Dr Soetomo Surabaya. (FOTO:istimewa)

matamaduranews.comBANGKALAN-Nur Fadriati Ningsih,20, gadis asal Kelurahan Kemayoran, Kota Bangkalan hingga kini tak sadarkan diri setelah jadi korban tabrak balap liar pada hari Jumat (11/2021) pukul 16.47 sore hari.

Hasil diagnosa dokter RS dr Soetomo Surabaya, korban mengalami cedera otak.

Kakak korban-bernama Evi mengaku hingga saat ini, belum ada itikad baik dari pelaku (pembalap liar) yang menyebabkan adiknya cedera otak.

Evi merasa terpukul dan terintimidasi atas kejadian yang menimpa adiknya.

“Saya sebagai kakak dari korban merasa sangat terpukul dan terintimidasi karena latar keluarga pelaku (orang berpengaruh),” ucap Evi kepada Mata Madura, Minggu.

Korban Ningsih tak lama lagi akan melangsungkan pernikahan dnegan tunangannya. Karena mengalami musibah rencana itu tertunda.

Nur Fadriati Ningsih dan Evi dari keluarga miskin.  Untuk mengais rezeki, keluarga korban berdagang kecil-kecilan di warung yang tak jauh dari rumahnya.

Evi kini sedang mencari keadilan hukum untuk adiknya.

Evi minta pendampingan hukum dan advokasi kepada Risang Bima Wijaya, advokat di Bangkalan agar pelaku ditindak secara hukum.

Risang kepada Mata Madura menyebut, pelaku ternyata bukan hanya sekali menabrak orang. Ada aduan lain perihal pelaku pernah menabrak mobil di depan Bumi Madura cell.  Beruntung pelaku selamat.

Risang mencium sesuatu yang janggal dalam penanganan kasus tabrak balap liar yang menimpa adik Evi.

Kata Risang, sepeda motor yang diserahkan pelaku ke polisi bukan sepeda yang dipakai saat pelaku memakai motor balapnya.

“Keterangan dari keluarga korban. Sepeda yang ada di polisi sudah ditukar. Karena motor pelaku yang dijadikan barang bukti itu tidak ada lecet dan rusak sama sekali. Para club motor ini diketahui para anak anak borjuis atau orang kaya. Makanya seenakanya sendiri tanpa ada itikad baik ke keluarga korban,” ucap Risang kepada Mata Madura, Minggu malam.

Risang selaku kuasa hukum korban, berjanji untuk mengawal kasus aduan ini sampai tuntas. Walau hingga saat ini pelaku masih bebas berkeliaran belum ada tindakan.

“Keluarga korban saat ini sedang menyelamatkan nyawa korban dengan biaya sendiri. Karena tidak ada itikad baik dari keluarga pelaku,” tambah Risang.

Untuk membagi kisah korban balap liar yang dinilai janggal oleh Risang. Salah satu bukti kejadian tabrakan dalam bentuk video rekaman CCTV ia bagian di media sosial (facebook).

Terlihat dalam video unggahan Risang BW, sepeda motor terpelanting hingga mengena korban cedera otak saat joki start di jalan.

Video itu diunggah  Minggu (13/6/2021) pun viral.

Video itu dibagikan sebanyak 329 kali oleh netizen.

Dalam video tersebut, setelah start, si joki tancap gas untuk mencoba kecepatan sepeda motor.

Tiba-tiba penjoki hilang kendali dan sepeda motornya terpental melayang hingga enam kali.

Pentalan sepeda motor di udara itu, mengenai kepala korban yang sedang parkir di pinggir jalan.

Sedangkan si joki jatuh terpelanting berlawanan dengan arah sepeda motor yang dikendarainya.

Kanit Lakalantas, Polres Bangkalan Ipda Sys Eko Purnomo menyebut kecelakaan itu terjadi di jalan Raya Anggrek, Kelurahan Kemayoran, Bangkalan, pada jum’at (11/2021) pukul 16.47 sore hari.

Kecelakaan melibatkan kendaraan Suzuki Satria No polisi: N -5986-OJ yang dikendarai Rendy Agus Prasetyo (24) pemuda asal Kelurahan Pangeranan, Kota Bangkalan.

Sedang korbannya, menggunakan honda astrea No polisi : M 2283 HT yang dikendarai Nur Fadriati Ningsih (20) perempuan asal Kemayoran, Kota Bangkalan.

“Akibat kecelakaan tersebut Rendy mengalami luka di bagian tangan dan kaki. Sedangkan korbannya mengalami luka di bagian kepala yaitu cedera otak,” kata Ipda Sys Eko saat memberikan keterangan pada Mata Madura, Minggu (13/6/2021).

KRONOLOGI KEJADIAN

Kronologi kejadian bermula sepeda motor yang dikendarai Rendy berjalan dari arah utara ke selatan.

Sesampainya di TKP, Rendy tancap gas mencoba kecepatan sepeda motor yang diservisnya di bengkel.

Karena tidak menguasai dan lepas kendali kemudian Rendy terjatuh.

Sepeda motor yang dikendarai Rendy terhempas tidak terkendali.

Hempasan motor Rendy akhirnya mengenai kepala korban yang lagi berhenti mengendarai sepeda motor miliknya di depan warung.

Akibat kejadian laka tunggal itu, kerugian material ditaksir oleh polisi sekitar Rp 1 juta.

Sementara kedua pengendara motor belum di BAP karena kedua pengemudi masih sakit sesuai keterangan dokter.

“Kejadian itu dilaporkan terlambat. Kemungkinan sebelumnya diselesaikan secara kekeluargaan  Namun buntu sehingga baru dilaporkan,” paparnya.

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version