Catatan: Hambali Rasidi
matamaduranews.com-NAMA Fattah Jasin masih mendominasi perbincangan di internal elit DPC PKB Sumenep sebagai Bacabup di Pilkada 2020.
Juga ada nama Kiai Unais Ali Hisyam, Kiai Imam Hasyim, Kiai Pandji Taufiq yang masuk bursa perbincangan para pengurus DPC PKB Sumenep.
“Sebenarnya Pak Novi (Novi Sujatmiko, Dirut BPRS,red) dan Bu Fitri (Nurfitriana Busyro, red.) juga menjadi pertimbangan. Tapi mereka masih belum fix,” cerita Siswadi, salah satu pengurus DPC PKB Sumenep, suatu waktu.
Survey internal PKB Sumenep untuk menjaring Bakal Calon Bupati sudah dilakukan.
Beberapa minggu lalu sempat ada undangan dari DPC PKB Sumenep untuk presentasi hasil survey.
Sayang, presentasi itu tak jadi. Infonya, sejumlah PAC PKB masih belum kelar menyetor hasil survey ke DPC. Sehingga, presentasi hasil survey ditunda hingga waktu belum ditentukan.
Di antara figur Bacabup PKB, hanya Fattah Jasin yang terang-terangan pasang banner.
Keseriusan Fattah Jasin sudah nyata. Buat tim. Pasang gambar di ruas-ruas jalan. Bulan ini akan buka posko pemenangan.
Di luar itu. Ada kritik khusus Fattah Jasin. Kritik ini sengaja saya buat dalam tulisan. Sebagai sambungan tulisan dari Kopi Rasa Fattah Jasin.
BACA: Imam Utomo dan Kopi Rasa Fattah Jasin
Gus Acing lain nama Fattah Jasin. Pendekatan ke akar rumput nyaris tak menyentuh.
Waktu tersisa 11 bulan saat coblosan Pilkada sangat singkat. Tak cukup gambar dijejer di jalanan.
Minimal Sabtu-Minggu digunakan waktu untuk safari politik. Menemui para vote getter. Menyapa masyarakat.
Jika perlu, sesekali bawa alat khusus peramu kopi. Dan Gus Acing menjadi barista. Suguhkan Kopi Rasa Fattah Jasin. hehe…
Jadilah filosofi kopi. Air, gula dan kopi melebur jadi satu.
Begitulah, Gus.
Kopi Rasa Fattah Jasin perlu dicoba ke orang Sumenep. Calon pemilih-mu.
Itu kalau Gus Acing berkenan.
Lambat hari. Nanti ada yang rindu. Dan mengiang “Kopi Rasa Fattah Jasin,”.
Rindu Ngopi Rasa Fattah Jasin
hehe
Pesona Satelit, 21 Oktober 2019