matamaduranews.com–Sekitar jam 19.00 WIB. Jumat 8 Juli 2022. Asrodi, pemuda Desa Lombang, Pulau Gili Raja, Sumenep bikin heboh Petugas SPBU di Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya gegara membakar dirinya sendiri.
Sebab tanpa alasan yang jelas. Secara tiba-tiba Asrodi membakar diri sendiri di area SPBU menggunakan bensin.
Karuan saja. peristiwa itu bikin panik petugas SPBU dan orang-orang yang berada di sekitar SPBU.
Akibat aksinya. Asrodi mengalami luka bakar cukup serius.
Menurut keterangan dari dokter IGD RS dr Soewandie. Asrodi mengalami luka bakar 67%. Kondisinya masih belum sadarkan diri.
Kronologi Aksi Bakar Diri Asrodi
Kanit Reskrim Polsek Simokerto AKP Ketut Redana dalam rilis tertulis yang dikirim ke media, menjelaskan dugaan aksi bakar diri Asrodi merupakan percobaan bunuh diri.
Sebelum bakar diri. Asrodi sempat marah-marah ketika ditolak petugas SPBU Tahun ketika akan membeli BBM menggunakan dua botol air mineral.
“Dugaan sementara percobaan bunuh diri. Sebelum bakar diri saudara Asrodi ini datang menuju mesin pengisian BBM sebelah utara berniat membeli BBM menggunakan 2 botol air mineral tetapi oleh saksi saudara M Al Faris ditolak karena memang tidak boleh membeli bensin dengan botol,” terang Ketut, Jumat (8/7/2022).
Identitas Asrodi umur 36 tahun, warga Desa Lombang, Gili Raja, Sumenep diketahui beberapa menit setelah petugas mengevakuasi ke RS dr Soewandie.
Polisi menelusuri pria yang dikabarkan tanpa identitas bakar diri di SPBU Tambakrejo viral di sejumlah aplikasi media sosial Surabaya.
Berdasar keterangan sejumlah sumber: Asrodi sempat berbincang menggunakan ponsel sekitar 5 sampai 10 menit. Dalam telpon itu, Asrodi mondar mandir di sekitar SPBU sebelum aksi bakar diri.
Tiba-tiba korban berlari ke mesin pengisian BBM dan mengambil nozzle lalu menyiram pertamax ke badannya sendiri.
Lalu korban berlari sambil memantikkan korek api ke badannya hingga badan korban terbakar.
“Korban sampai saat ini masih menjalani perawatan di IGD RS dr Soewandie. ” terang Ketut menambahkan.
Karena masih belum sadarkan diri. Polisi belum bisa memintai keterangan. Sampai saat ini belum diketahui apa motif pria itu membakar dirinya.
Ketut menjelaskan ada dugaan aksi bakar diri oleh pria itu merupakan percobaan bunuh diri. Meski pria itu diketahui sempat marah-marah ketika ditolak petugas SPBU saat hendak membeli BBM di dalam botol.
Karena mendapat penolakan, pria itu marah-marah lalu membuang botol itu ke tempat sampah.
Berselang 10 hingga 15 menit kemudian, kata ketut, pria itu terlihat kebingungan sambil memegang korek api.
“Saksi saudara M Al Faris sempat mengetahui korban (Asrodi) sempat menerima telepon dan terlihat kebingungan sambil membawa korek. Setelah itu korban bersandar di pilar SPBU sebelah utara,” tambah Ketut.
Anang supervisor sekaligus petugas SPBU itu menyatakan bahwa pria itu datang dengan berjalan kaki.
“Awalnya dia jalan kaki, minta isi bensin pakai botol. Tidak diperbolehkan petugas. Lalu nekat tarik nozzle lalu menyiramkan bensin ke tubuhnya,” terang Anang seperti dikutip detikJatim, Jumat (8/7/2022).
Petugas SPBU lainnya yang bernama Ari S mengatakan, Asrodi sempat dinasihati jika pengisian bahan bakar dengan botol plastik tidak boleh.
“Sudah saya ingatkan tidak boleh, malah marah-marah lalu menyiram bensin dari nozzle ke tubuhnya, lalu membakar diri,” ujar Ari.
Setelah menyiramkan bensin ke tubuhnya pria itu berjalan ke arah pintu keluar sisi utara dekat dengan booth mesin ATM.
Di situlah pria itu membakar diri. Yang cukup menghebohkan, lokasi bakar diri itu sangat dekat dengan mesin SPBU. Sekitar 4-5 meter.
Segera para petugas SPBU membubarkan para pelanggan.
“Setelah bakar diri, kemudian saya bubarkan yang isi bensin. Saya dan teman-teman segera mengambil apar dan langsung semprot orangnya,” ujar Chabib, petugas SPBU yang lain.
Petugas Satpol-PP dan polisi yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi pria itu ke RSUD dr Soewandhie Surabaya. (*)