Pariwisata

Kunker ke Kota Wisata Batu, Ini Oleh-oleh DPC PWRI Sumenep untuk Disparbudpora

Kunker ke Dinas Pariwisata Kota Batu
Pengurus DPC PWRI Sumenep saat berdialog dengan Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Wisata Batu, Imam Suryono di ruang kerjanya, Jumat (13/12/2019) lalu. (Foto Dok. PWRI Sumenep)

matamaduranews.comSUMENEP-Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Sumenep, Madura melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kota Wisata Batu (KWB) beberapa waktu lalu.

Kegiatan Kunker yang dikemas dengan Dialog dan Studi Pariwisata bertema “Menggali Potensi dan Pengelolaan Wisata Sumenep dari Kota Batu” tersebut dilakukan guna membantu Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam mengembangkan Pariwisata.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Selama 3 hari mulai tanggal 13-15 Desember 2019 lalu, Pengurus DPC PWRI Sumenep menetap di sana untuk mempelajari Destinasi Kota Wisata Batu dari sisi pengelolaan, khususnya bidang promosi yang dilakukan melalui publikasi media massa.

Selain mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Batu, seperti wisata alam, buatan hingga wisata desa, agenda utama Pengurus DPC PWRI Sumenep waktu itu berdialog dengan Pemerintah Kota Wisata Batu yang diwakili Plt. Kadis Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono.

Sesi dialog antara Pengurus DPC PWRI Sumenep dengan Plt. Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu berlangsung hangat dan seru. Karena ketika saling tukar pendapat dalam mendalami pengelolaan wisata waktu itu kerap diselingi obrolan bahasa Madura.

“Kalian Sumenep mana, saya juga orang Sumenep. Keng la daddi reng Batu (tapi sudah jadi orang Batu, red),” kata Imam Suryono yang ternyata berasal dari Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep.

Berdasarkan dialog yang berlangsung sekitar satu jam lebih di ruang Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Jumat (13/12/2019) siang, ada empat poin yang menjadi kunci kesuksesan Kota Batu dalam mengelola destinasi wisata, sehinga dikenal dengan Kota Wisata Batu (KWB).

“Ada empat poin yang kami lakukan dalam mengembangkan Pariwisata di sini. Di antaranya yaitu tingkatkan SDM (Sumber Daya Manusia), perjelas anggarannya, hadirkan budaya kearifan lokal di setiap destinasi wisata, dan perkuat promosinya,” jelas Imam.

Untuk meningkatkan SDM dalam mengembanhkan pariwisata, ada beberapa cara yang dilakukannya. Seperti membentuk Focus Group Discussions (FGD) di setiap desa, mengajak pemuda dan masyarakat untuk menjadi pegiat pariwisata, dan melakukan pembinaan kepada pelaku wisata.

“Meningkatkan SDM memang tidak mudah, maka dari itu perlu telaten dan semangat untuk membimbing para pelaku wisata. Dan tentu saja ini harus dilakukan secara berkelanjutan,” cerita Imam yang didampingi Dhien Hisyam selaku Kabid Pengembangan Destinasi Disparta Kota Batu.

Yang paling penting sebagai oleh-oleh bagi Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep dari hasil dialog itu, yakni poin di bidang promosi pariwisata yang menjadi perhatian khusus DPC PWRI Sumenep.

Pasalnya, teknik promosi yang dilakukan Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisatanya sangat bagus dan bisa diaplikasikan di Kabupaten Sumenep. Salah satu yang sudah dilakukan Sumenep, tapi belum maksimal yakni menggandeng wartawan atau pelaku media untuk terus mempublikasikan destinasi wisata.

“Untuk promosi kita kita juga mengajak pemuda untuk mempromosikan wisata lewat medsos (media sosial), mengumpulkan investor dan pelaku wisata Nusantara dan mengajak masyarakat dan pemuda untuk membuka travel paket wisata,” papar Imam.

Untuk promosi melalui media, sambung pejabat Kota Batu asal Sumenep itu, tidak bisa hanya sebatas pada setiap event semata. Melainkan potensi dan destinasi wisata yang dimiliki Sumenep harus dipromosikan dari berbagai sisi yang bisa menarik kunjungan wisatawan.

“Kemajuan wisata apapun itu tergantung promosinya. Jika promosinya bagus, maka Wisata itu akan semakin berkembang dan terkenal,” tandas Imam.

Sebelumnya, Ketua DPC PWRI Sumenep, Helman, JR memaparkan, tujuan pihaknya Kunker ke Kota Wisata Batu tidak lain untuk belajar mengambangkan pariwisata, sehingga nantinya dapat diaplikasikan di Kabupaten Sumenep.

“Hemat kami potensi wisata di Kabupaten Sumenep itu sangat menjanjikan, namun sayang masih belum berkembang. Untuk itu, kami datang ke Batu yang dikenal dengan Kota Wisata guna belajar mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Sumenep,” ungkap Helman.

Ia berharap, apa yang diperoleh dari Kota Batu dapat membantu mengembangkan destinasi wisata di kabupaten paling ujung pulau Madura. Karena dengan berkembangnya pariwisata, jelas akan meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kami berharap wisata di Sumenep semakin berkembang, karena dapat membuka ruang dan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan usaha yang nantinya dapat menunjang ekonomi masyarakat di Kabupaten Sumenep,” tandasnya.

Rafiqi, Mata Madura

Exit mobile version