Masalembu seram. Begitu kira-kira yang mengendap di kepala banyak orang ketika mendegar ada kecalakaan laut di Perairan Masalembu.
Tragedi KM Santika Nusantara di Perairan Masalembu, Kamis malam Jumat (22/8/2019) jam 20.45 WIB merupakan rentetan dari berbagai kejadian di lokasi sekitar perairan Pulau Masalembu, Sumenep, Madura.
Pulau Masalembu berada di perairan antara pertemuan Laut Jawa dan Selat Makassar. Lalu posisi Pulau Masalembu dikenal dengan istilah Segitiga Bermuda-nya Indonesia yang kali pertama populer sejak 27 Januari 1981. Saat itu, ada tragedi KM Tampomas II yang terbakar dan tenggelam di Perairan Masalembu.
Segitiga Bermuda berawal sebuah mitos di perairan laut Pulau Miami, bagian selatan, negara bagian Florida, Amerika Serikat. Segitiga Bermuda dimaksud karena bentuk lokasi perairan yang menyerupai Segi Tiga Piramida.
Laut Miami dikenal dengan kawasan laut setan. Karena terjustifikasi kematian yang maha kejam dan ganas bagi siapa saja yang melewatinya.
Mitos laut miami itu merujuk sekitar 300 kapal-kapal laut raksasa dan pesawat terbang yang melintasi perairan Miami terkubur di dasar laut.
Mata Madura mencoba menelusuri berbagai kejadi kecelakaan yang terjadi di Perairan Masalembu. Pertama, KMP Tampomas II yang terbakar di perairan Masalembu. Kejadian ini terjadi pada hari Rabu, 27 Januari 1981.
Kejadian ini begitu melegenda. Tak mengherankan, ketika ada yang menyebut Pulau Masalembu, pikiran langsung terngiang nama Tampomas.
Tragedi Tampomas memang menjadi insiden paling menggemparkan Indonesia. Tahun 1981, ketika itu, tak ada berita heboh karena terbatasan dunia informasi.
Iwan Fals, sempat membuat karya lagu yang berjudul “Celoteh Camar Tolol dan Cemar”. Lagu itu, menggambarkan betapa mengerikan peristiwa kebakaran Tampomas II, di tengah laut yang dirasa para penumpang Tampomas II.
Seperti cupilkan bait lagu: Celoteh Camar Tolol dan Cemar:
Tampomas sebuah kapal bekas
Tampomas terbakar di laut lepas
Tampomas tuh penumpang terjun bebas
Tampomas beli lewat jalur culas
Tampomas hati siapa yang tak panas
Tampomas kasus ini wajib tuntas
Tampomas koran koran seperti amblas
Tampomas pahlawanmu kurang tangkas
Tampomas cukup tamat bilang nahas
Mitos Laut Masalembu
Banyak mitos yang mengendap di pikiran sebagian orang bahwa perairan Masalembu adalah angker dan menakutkan.
Mitos itu merujuk cerita dongeng bahwa laut Masalembu, dahulu kala merupakan wilayah kerajaan Ratu Malaka, yang sering minta tumbal karena menjadi pusat berkumpulnya makhluk halus.
Cerita fiktif ini perlu diurai atas misteri Laut Masalembu.
Dari berbagai situs kelautan menyebut, perairan Masalembu memiliki arus sangat kencang. Itu berasal dari laut barat yang terus memanjang ke laut Jawa. Sementara, dari selat Makassar terdapat arus utara yang terjadi akibat perbedaan suhu.
Dua arus yang berbeda ini kemudian bertemu di Pulau Masalembu. Segitiga ini membawa materi lain. Termasuk sedimen laut.
Rata-rata tragedi di perairan Masalembu terlentang antara kurun waktu Desember-Januari atau Juli-Agustus.
Berikut Rentetan Tragedi di Perairan Masalembu
Rabu, 27 Januari 1981,
KMP Tampomas II terbakar di Perairan Masalembu.
Jumat, 29 Desember 2006
Kapal Roro Senopati Nusantara Tenggelam karena cuaca buruk
Senin 1 Januari 2007
Pesawat Adam Air 574 dikabarkan hilang di Perairan Masalembu
Kamis 19 Juli 2007
KM mutiara Indah Tenggelam di Periaran Masalembu
Selasa, 8 Juli 2008
Kapal Kargo Tenggelam di Perairan Masalembu
Minggu, 11 Januari 2009
KM Teratai Prima tenggelam di perairan Masalembu
Jumat 19 Mei 2017
KMP Mutiara Santosa I mengalami kebakaran di Perairan Masalembu
Kamis, 22 Agustus 2019
KM Santika Nusantara kebakaran di Perairan Masalembu
redaksi