matamaduranews.com–SURABAYA-Efek dari kasus covid-19 di Bangkalan yang melonjak tajam. Pengendara dari Madura yang hendak masuk ke Kota Surabaya dilakukan swab massal.
Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat macet mengular hingga 5 Km sampai ke tengah Jembatan Suramadu.
Petugas gabung menjaga ketat di sisi Surabaya Jembatan Suramadu.
Hal dilakukan menghindari warga Madura masuk Surabaya.
Mathur Husyairi memberi informasi, sekitar pukul jam 14.30 WIB, Minggu (6/6/2021) antrean mobil mencapai tengah Jembatan Suramadu. Sehingga banyak kendaraan balik kanan.
Petugas Satgas Covid 19 dari Pemkot Surabaya dan Polres Tanjung Perak memblokade akses pintu keluar Suramadu dari arah Madura ke Surabaya.
Pemkot Surabaya memberlakukan swab antigen massal dadakan sekitar pukul 10.50 WIB. Sejak 1 jam blokade, ditemukan 5 orang positif COVID-19.
“Karena ada peningkatan kasus positif di Madura, kami melakukan swab antigen di Suramadu, yang arah Madura. Bersama Pak Wali Kota Surabaya juga,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum. Minggu (6/6/2021).
Dikatakan, penyekatan mulai dilakukan petugas terlebih dahulu akan mengecek kelengkapan pengendara, seperti KTP hingga surat bebas Covid-19.
Pengendara asal Madura yang tak punya surat bebas Covid-19 diwajibkan menjalani tes swab antigen di lokasi penyekatan.
“Cek KTP tiga wilayah di Madura yang diduga sedang tinggi Covid-19,” ucapnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ikut memantau swab massaldi pintu keluar Jembatan Suramadu ke arah Surabaya.
Dari 5 orang yang positif Covid-19, jelas Eri, langsung dibawa ke beberapa RS di Surabaya.
“Rumah Sakit Haji ada, Rumah Sakit Dr Soetomo, Rumah Sakit Lapangan ada,” ujarnya.
Sesekali Eri juga mengarahkan pengendara roda dua dan mengajak pengendara roda empat untuk swab.
Saat swab antigen berlangsung, tidak sedikit pengendara protes karena macet.
Eri pun memberikan pengertian ke masyarakat. Katanya, jika dibiarkan keluar masuk, akan lebih banyak yang terpapar Covid-19.
“Semua yang kita lakukan di sini semua hanya untuk kepentingan masyarakat. Kalau dampaknya besar terus seperti apa nanti,” jelasnya.
Seperti diketahui, penyekatan dilakukan lantaran kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, meningkat.
Pemkot Surabaya pun mengantisipasi pendatang dari Bangkalan.
Sebelumnya, IGD RSUD Bangkalan ditutup.
Itu lantaran 29 nakes-pegawai positif COVID-19. Sementara 18 orang di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu yang positif COVID-19 terdiri dari apoteker 1 orang, dokter 1, perawat 8, analis 2, radiografer 1, admin ruangan 1, front office 2, manajemen 1 dan satpam 1 orang.
Syaiful, Mata Madura